DECEMBER 9, 2022
Buku

Yang Bukan Kritikus Seni Rupa Boleh Ambil Bagian: Pengantar Buku soal Pameran Lukisan AI dari Denny JA 

image
Pengantar Buku soal Pameran Lukisan AI dari Denny JA (Cosmoabc.com/Kiriman)

“Pertanyaan yang muncul adalah apakah dunia seni lukis akan menjadi lebih bergairah karena kini orang bisa melukis dengan bantuan AI, seperti yang terjadi pada Denny JA?”

“Menurut saya, para pelukis yang sudah mapan, yang selama ini telah melukis dengan cara konvensional, mungkin merasa skeptis atau enggan untuk menggunakan AI sebagai alat bantu dalam proses kreatifnya.”

“Mereka telah mengembangkan keterampilan mereka selama bertahun-tahun, membangun hubungan yang intim antara diri para pelukis dan kanvas, mengungkapkan emosi, pengalaman, dan visi mereka melalui sentuhan kuas yang dipenuhi dengan perasaan.”

Baca Juga: Inspirasi Politik dari Mata Air Bung Karno dan Sjahrir: Pengantar dari Denny JA untuk Buku Puisi Esai Isti Nugroho

“Bagi banyak pelukis konvensional, proses melukis adalah sebuah perjalanan spiritual yang mengalir dari hati dan jiwa. Mereka mungkin merasa bahwa penggunaan AI dalam proses kreatif dapat mengurangi keintiman dan keaslian dalam karya seni mereka.”

“Bagi mereka, keindahan seni tidak hanya terletak pada hasil akhir, tetapi juga pada perjalanan artistik yang mereka alami selama proses menciptakan.” (Elza Peldi Taher).

Pandangan lain yang juga mengajak merenung: “AI memang memiliki potensi untuk mengubah lanskap profesi pelukis, tetapi tidak harus dilihat sebagai ancaman langsung.”

Baca Juga: Pandangan Denny JA soal Menangnya Gerakan Katakan Tidak pada Kewajiban Berjilbab di Iran

“Sebaliknya, AI dapat dilihat sebagai alat yang dapat digunakan untuk memperluas kemampuan kreatif dan membuka peluang baru.”

“Pelukis yang mampu beradaptasi dan memanfaatkan teknologi AI mungkin menemukan cara baru untuk berkembang dalam profesi mereka. Pada saat yang sama, nilai-nilai keaslian, kreativitas manusia, dan emosi dalam seni tetap menjadi faktor penting yang sulit digantikan oleh mesin.”

“Bagaimanapun, tantangan etis dan filosofis tentang peran seniman dan sifat seni itu sendiri akan tetap ada. Masa depan seni lukis dengan AI tampaknya akan terus berkembang, seiring kemajuan teknologi dan adaptasi oleh komunitas seni.”

Baca Juga: Pandangan Denny JA soal Menangnya Gerakan Katakan Tidak pada Kewajiban Berjilbab di Iran

“Dalam hal ini, kita patut mengapresiasi Denny JA yang telah merintis, melakukan eksperimen, dan eksplorasi penggunaan AI dalam dunia seni lukis. Apakah lukisan-lukisan karya Denny yang berbasis AI ini akan mendapat penerimaan meluas dari publik dan komunitas seni lukis Indonesia?”

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sumber: Kiriman Denny JA

Berita Terkait