DECEMBER 9, 2022
Nasional

LSI Denny JA: Berhasil atau Gagal Jokowi Selama 10 Tahun Menjadi Presiden Indonesia?

image
LSI Denny JA soal Berhasil atau Gagal Jokowi Selama 10 Tahun Menjadi Presiden Indonesia

COSMOABC.COM - LSI Denny JA menjawabnya dengan empat prinsip. Pertama, penilaian harus berbasiskan riset dan data. Kedua, penilaian harus komprehensif, tak hanya satu bidang saja, tapi aneka dimensi sekaligus: ekonomi, politik, hukum dan sosial.

Ketiga, penilaian membandingkan tahun pertama Jokowi memerintah dan tahun terakhir (2014 VS 2024). Keempat, kali ini data yang digunakan hanya data yang diberikan oleh lembaga internasional kredibel saja, mulai dari World Bank, Heritage Foundation hingga Transparancy Internasional.

Hasil analisisnya: 3 rapor biru, 1 rapor merah, 3 netral. Secara menyeluruh: Selama 10 tahun memerintah, Jokowi lebih banyak berhasil. 

Baca Juga: Jokowi: Pentingnya TNI-Polri Jaga Stabilitas di Tengah Gejolak Global

Di bawah ini, keterangan detil.

-000-

Menilai kinerja seorang presiden dengan menggunakan berbagai indikator dari lembaga internasional adalah tradisi yang baik untuk memberikan evaluasi objektif dan memberikan pelajaran penting.  

Baca Juga: Jokowi Ingin Menegaskan Legacy Lewat Narasi 40 Hari Berkantor di Ibu Kota Negara Nusantara 

Selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari 2014 hingga 2024, Indonesia mengalami berbagai perubahan, baik di bidang ekonomi, politik, maupun sosial.  

Untuk menilai apakah Indonesia mengalami kemajuan atau kemunduran di bawah kepemimpinan Jokowi, kita dapat menggunakan enam indeks dan satu indikator dunia yang kredibel, yang mengevaluasi berbagai aspek penting dari negara.

Indeks dan indikator dunia ini dibuat oleh lembaga yang kredibel seperti World Bank, The Heritage Foundation, Social Progress Imperative, Transperency International, hingga lembaga PBB (SDSN dan Gallup Poll.

Yang dinilai juga komprehensif, meliputi Ekonomi, Politik, Hukum dan Sosial.

Cara menilai: Biru, Merah, Netral.

BIRU untuk performa bagus, menaik. Itu karena tahun pertama dibandingkan tahun terakhir pemerintahan Jokowi (2014 versus 2024), dua indikator dalam indeks itu (Score dan Ranking) keduanya menaik.

MERAH untuk performa buruk, menurun. Itu karena tahun pertama dibandingkan tahun terakhir pemerintahan Jokowi (2014 versus 2024), dua indikator dalam indeks itu (Score dan Ranking) keduanya menurun.

NETRAL untuk performa biasa. Itu karena tahun pertama dibandingkan tahun terakhir pemerintahan Jokowi (2014 versus 2024), dua indikator dalam indeks itu (Score dan Ranking) hanya salah satu saja yang menaik ataupun menurun, ataupun tetap.

-000- 

1. INDIKATOR Produk Domestik Bruto (PDB) oleh World Bank  

- Tujuan:  

Indikator ini mengukur total nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun. Ia digunakan untuk menilai kualitas ekonomi suatu negara.

- Pengukuran:  

Diukur dalam dolar AS, mencerminkan besar atau kecilnya ekonomi suatu negara. PDB (GDP) dihitung dengan mengakumulasi nilai tambah semua barang dan jasa yang diproduksi dalam periode waktu tertentu (biasanya setahun).

- Tahun Pertama Diukur:  

Bank Dunia pertama kali mulai mengukur dan melaporkan PDB secara sistematis pada 1966. Ini bagian dari upaya global yang dimulai setelah hasil dari Konferensi Internasional tentang Pengukuran Pendapatan Nasional. Konferensi ini diselenggarakan oleh PBB pada tahun 1953. 

Standar PDB memungkinkan perbandingan internasional yang konsisten dalam ekonomi global.

- Jumlah Negara:  

Pada tahun 2024, Bank Dunia mengukur PDB untuk lebih dari 190 negara. Jumlah ini mencakup hampir semua negara yang diakui secara internasional.

- Lembaga Pengukur:  

World Bank.

   - 2014: PDB Indonesia sebesar US$ 890,81 miliar dan menempati peringkat 18 dunia.

   - 2023: PDB Indonesia meningkat menjadi US$ 1,37 triliun dan naik ke peringkat 16 dunia.

- Performa 10 Tahun Jokowi, 2014-2023 (Tahun 2024, belum terbit)

Menaik! RAPOR BIRU (1)

Pertumbuhan ekonomi yang signifikan baik dalam nilai maupun peringkat, menunjukkan bahwa Indonesia berada di jalur positif secara ekonomi selama pemerintahan Jokowi. 

Ini mencerminkan pertumbuhan produktivitas di berbagai sektor, termasuk manufaktur dan jasa.

-000-

2. Indeks Kebebasan Ekonomi oleh The Heritage Foundation  

- Tujuan:  

Menilai kebebasan ekonomi suatu negara berdasarkan Rule of Law, Government Size (Spending, tax), Regulatory Efficiency, dan Open Market.

- Pengukuran:  

Cara mengukurnya dihitung dalam skala 0-100. Angka 100 sebagai skor maksimal kebebasan ekonomi.

- Tahun Pertama Diukur:  

1995.

- Jumlah Negara:  

184 negara.

- Lembaga Pengukur:  

The Heritage Foundation.

   - 2014: Skor kebebasan ekonomi Indonesia berada di score 58,5 dengan peringkat 100 di dunia.

   - 2024: Skor Indonesia meningkat menjadi 63,5 dengan peringkat 53.

Performa 10 Tahun Jokowi, 2014-2024:

Menaik! RAPOR BIRU (2)

Peningkatan skor dan peringkat ini menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi Indonesia di bawah 10 tahun pemerintahan Jokowi, semakin membuka diri terhadap kebebasan pasar dan investasi.

-000-

3. Social Progress Index oleh Social Progress Imperative  

- Tujuan:  

Indeks ini mengukur kesejahteraan sosial di luar indikator ekonomi. Yang dihitung termasuk akses pada kebutuhan dasar, kesejahteraan, dan peluang untuk kemajuan sosial (kesempatan kerja, pendidikan, dan lainnya)

- Pengukuran:  

Dihitung dengan skala 0-100, yang mencakup tiga dimensi utama: kebutuhan dasar manusia, dasar-dasar kesejahteraan, dan peluang.

- Tahun Pertama Diukur:  

2014.

- Jumlah Negara:  

163 negara.

- Lembaga Pengukur:  

Social Progress Imperative.

   - 2014: Skor Indonesia di 61,65 dengan peringkat 92.

   - 2023: Skor meningkat menjadi 67,22 dengan peringkat 80.

Performa 10 Tahun Jokowi, 2014-2023 (Tahun 2024, belum terbit)

Menaik! RAPOR BIRU (3)

Peningkatan ini mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan sosial, akses ke pendidikan, dan peluang ekonomi bagi masyarakat.

-000-

4. Indeks Demokrasi oleh Economist Intelligence Unit  

- Tujuan:  

Indeks ini mengukur kualitas demokrasi dalam lima dimensi: proses pemilu, kebebasan sipil, pemerintahan, partisipasi politik, dan budaya politik.

- Pengukuran:  

Skor 0-10, dengan 10 sebagai demokrasi penuh.

- Tahun Pertama Diukur:  

2006.

- Jumlah Negara:  

167 negara.

- Lembaga Pengukur:  

Economist Intelligence Unit.

   - 2014: Skor demokrasi Indonesia adalah 6,95, menempati peringkat 49.

   - 2023: Skor Indonesia turun menjadi 6,53, dengan peringkat 56.

Performa 10 Tahun Jokowi, 2014-2023 (Tahun 2024, belum terbit)

Menurun! RAPOR MERAH (1)

Penurunan skor dan peringkat ini mengindikasikan bahwa kualitas demokrasi di Indonesia mengalami tantangan selama pemerintahan Jokowi, khususnya dalam kebebasan sipil dan partisipasi politik.

-000-

5. Indeks Persepsi Korupsi oleh Transparency International  

- Tujuan:  

Indeks ini mengukur persepsi masyarakat dan pakar tentang tingkat korupsi di sektor publik.

- Pengukuran:  

Skor 0-100, dengan 100 menunjukkan tidak adanya korupsi.

- Tahun Pertama Diukur:  

1995.

- Jumlah Negara:  

180 negara.

- Lembaga Pengukur:  

Transparency International.

   - 2014: Skor persepsi korupsi Indonesia adalah 34, dengan peringkat 107.

   - 2023: Skor tetap di 34, namun peringkat turun menjadi 115.

Performa 10 Tahun Jokowi, 2014-2023 (Tahun 2024, belum terbit)

NETRAL

Meskipun skor tidak berubah, penurunan peringkat menunjukkan bahwa upaya pemberantasan korupsi perlu diperkuat.

-000-

6. Indeks Kebebasan Pers oleh Reporters Without Borders  

- Tujuan:  

Indeks ni mengukur kebebasan pers, akses informasi, dan perlindungan bagi jurnalis.

- Pengukuran:  

Diukur dari skor 0-100 berdasarkan faktor pluralitas, independensi, lingkungan legislasi, dan keamanan jurnalis.

- Tahun Pertama Diukur:  

2002.

- Jumlah Negara:  

180 negara.

- Lembaga Pengukur:  

Reporters Without Borders.

   - 2014: Skor kebebasan pers Indonesia adalah 61,85, dengan peringkat 132.

   - 2024: Skor menurun menjadi 51,15, namun peringkat naik ke 111.

- Performa 10 Tahun Jokowi, 2014-2024: NETRAL (2)

Penurunan skor menunjukkan beberapa tantangan dalam kebebasan pers, meskipun peringkat yang naik menunjukkan ada sedikit perbaikan dalam konteks internasional.

-000-

7. Indeks Kebahagiaan oleh SDSN dan Gallup Poll  

- Tujuan:  

Mengukur kesejahteraan dan kebahagiaan penduduk berdasarkan berbagai indikator sosial dan ekonomi, seperti harapan hidup, dukungan sosial, kebebasan, dan tingkat pendapatan.

- Pengukuran:  

Dihitung dalam skor yang memperhitungkan kesejahteraan subjektif penduduk.

- Tahun Pertama Diukur:  

2012.

- Jumlah Negara:  

Lebih dari 140 negara.

- Lembaga Pengukur:  

United Nations Sustainable Development Solutions Network (SDSN) dan Gallup Poll.

   - 2013: Skor kebahagiaan Indonesia adalah 5348, dengan peringkat 76.

   - 2024: Skor meningkat menjadi 5568, namun peringkat turun ke peringkat 80.

Performa 10 Tahun Jokowi, 2014-2024: NETRAL (3)

Meski ada peningkatan skor kebahagiaan, penurunan peringkat menunjukkan bahwa negara-negara lain lebih cepat dalam meningkatkan kesejahteraan penduduknya.

-000-

Kesimpulan: Apakah Jokowi Berhasil atau Gagal?  

Selama 10 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi, berdasarkan tujuh indeks dunia, hasilnya bisa disimpulkan sebagai BERHASIL !

Dengan 3 rapor biru (menaik), 3 rapor netral (tidak naik atau turun), dan 1 rapor merah (menurun), Indonesia telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam beberapa aspek, terutama dalam hal PDB, kebebasan ekonomi, dan kemajuan sosial melalui Social Progress Index. 

Meskipun ada tantangan, seperti penurunan dalam Indeks Demokrasi, secara keseluruhan, Indonesia berada di jalur yang tepat dalam banyak aspek pembangunan.

Dengan mempertimbangkan data yang tersedia, masa kepemimpinan Jokowi bisa dinilai BERHASIL secara keseluruhan, terutama dalam menciptakan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial di masa depan. 

-000-

Mengapa kemajuan ekonomi dan sosial, seperti yang digambarkan dalam tiga indeks dan indikator di atas diperoleh dengan mundurnya indeks demokrasi? Ini akan menjadi pembahasan selanjutnya.

Acapkali untuk negara yang bertransisi ke demokrasi, pembangunan ekonomi memerlukan lebih banyak stabilitas politik, yang beresiko pada menurunnya kebebasan politik dan demokrasi.

Tapi tentu akan jauh lebih baik, jika kemajuan ekonomi, dan kemajuan sosial, berjalan seiring dengan kemajuan demokrasi.

Mengagetkankah penilaian itu, bahwa 10 Tahun Jokowi, 2014-2024, disebut berhasil? Jawabnya tidak mengagetkan bagi mereka yang ingin menilai secara komprehensif berbasis data.

Jika hanya dinilai dari satu sudut saja, misalnya, indeks demokrasi, memang rapor Jokowi merah. Jika hanya dinilai dari satu sisi lain, produk domestik bruto, rapor Jokowi biru. Jika hanya satu sisi lain yang ingin dinilai, misalnya, indeks korupsi, rapor Jokowi netral.

Tapi penilaian yang komprehensif, meliputi bidang ekonomi, politik, hukum dan sosial, yang berbasiskan data, dari indeks dan indikator lembaga internasional yang kredibel, 10 Tahun Jokowi, dengan 3 rapor biru, 1 rapor merah, dan 3 rapor netral, bisa diklaim 10 Tahun Jokowi, 2014-2024, BERHASIL.

Penilaian itu sah. Valid. Akurat. Berimbang. Berdasarkan riset dan data.

24 September 2024

REFERENSI

1. Indeks Produk Domestik Bruto oleh World Bank. Sumber: https://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.MKTP.CD?locations=ID

2. Indeks Kebebasan Ekonomi oleh The Heritage Foundation. Sumber: https://www.heritage.org/index/pages/all-country-scores

3. Indeks Kemanjuan Sosial (Social Progress Index) oleh Social Progress Imperative. Sumber: https://www.socialprogress.org/social-progress-index

4. Indeks Persepsi Korupsi oleh Transparency International. Sumber: https://www.transparency.org/en/cpi/2023

5. Indeks Kebebasan Pers oleh Reporters Without Borders. Sumber: https://rsf.org/en/index

6. Indeks Kebahagiaan oleh UN Sustainable Development Solutions Network dan Gallup Poll. Sumber: https://worldhappiness.report/analysis/

7. Indeks Demokrasi oleh Economist Intelligence Unit. Sumber: https://ourworldindata.org/grapher/democracy-index-eiu

-000-

Keterangan detil mengenai data dan analisis bisa dilihat melalui link ini:

https://drive.google.com/file/d/1IYYCOMCA25SZuMZoILTBDf4rYkoUKGjQ/view?usp=drivesdk

Sumber: Rilis

Berita Terkait