Yang Bukan Kritikus Seni Rupa Boleh Ambil Bagian: Pengantar Buku soal Pameran Lukisan AI dari Denny JA
- Penulis : Maulana
- Rabu, 24 Juli 2024 08:07 WIB

“Saya menduga, lukisan Denny JA di Mahakam 24 Residence ini tidak ditekankan pada detail wajah atau obyek lain di lukisan itu. Denny lebih mengutamakan pada pesan yang ingin disampaikannya melalui rangkaian gambar yang dipilihnya.”
“Misalnya, Denny mengkontraskan wajah Presiden Amerika Serikat pertama dengan Presiden AS di masa depan, berupa wajah robot. Titipan pesan yang dikatakan: seorang Presiden di masa depan bisa jadi berupa unit robot pintar.”
“Kepemimpinan di masa itu tidak perlu lagi melihat ideologi, atau partai, atau kepopuleran seorang tokoh. Yang penting adalah efektivitas pemimpin membuat kebijakan publik, yang bermanfaat untuk semua pihak di negara itu, dan negara menjadi makmur.”
4. Mengajukan Pertanyaan dan Mengundang Diskusi
Mengajukan pertanyaan retoris atau mengajak pembaca untuk berpikir lebih dalam tentang elemen-elemen karya seni bisa memicu refleksi dan diskusi, membuat ulasan lebih interaktif.
Ketika melihat lukisan seorang ibu menggendong bayi, tapi itu bayi robot dengan artificial intelligence, ia membahasnya seperti ini:
Baca Juga: Pandangan Denny JA soal Menangnya Gerakan Katakan Tidak pada Kewajiban Berjilbab di Iran
“Kevin bertanya kepada sang Ibu, 'Tidakkah kamu takut bahwa bayi AI kamu, suatu saat akan mengkhianati kamu, dan malah mengambil alih kontrol atas umat manusia?' dan Ibu itu hanya tersenyum.”
“Kemudian, Einstein bergabung dalam diskusi. Dia mengutip Sam Harris, seorang filsuf dan ahli neurosains Amerika, yang menyatakan bahwa persepsi AI terhadap kemanusiaan mungkin mencerminkan pandangan kita sendiri terhadap makhluk yang lebih rendah — bukan benci atau jahat tetapi acuh tak acuh terhadap keberadaan kita, seperti misalnya, kepada semut.”
“Potensi AI mencerminkan kesadaran dan nilai-nilai manusia itu sendiri.” (Monica JR).
Baca Juga: Pandangan Denny JA soal Menangnya Gerakan Katakan Tidak pada Kewajiban Berjilbab di Iran
Setelah merenungkan keseluruhan lukisan, dengan asisten Artificial Intelligence, ada yang mengajukan renungan: