Peneliti Temukan Kehadiran Paus Pembunuh di Perairan Kaimana
- Penulis : Maulana
- Rabu, 15 Januari 2025 12:29 WIB
COSMOABC.COM - Tim penelitian yang dipimpin Konservasi Indonesia dan Conservation International menemukan kemunculan paus pembunuh (Orcinus orca) dan ketertarikan mamalia laut dengan bagan apung di Kaimana, Papua Barat.
"Kami mengidentifikasi adanya lima spesies cetacea di wilayah perairan Kaimana, termasuk penemuan baru adanya paus pembunuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lumba-lumba hidung botol Indo-Pasifik memiliki keterkaitan kuat dengan perikanan bagan. Mereka sering terlihat memakan ikan teri yang berada di luar jaring bagan pada pagi hari," kata Focal Species Conservation Program Konservasi Indonesia, Iqbal Herwata, dalam pernyataan di Jakarta, Selasa, 14 Januari 2025.
"Sementara itu, spesies lain terlihat lebih jarang. Hal ini dapat disebabkan oleh preferensi kuat spesies tersebut terhadap habitat pesisir, yang beririsan dengan area operasi perikanan bagan di Kaimana," tambahnya.
Baca Juga: Peneliti Kembangkan Aplikasi untuk Bantu Hentikan Kebiasaan Merokok
Dia menjelaskan bahwa pemahaman tentang ekologi cetacea (mamalia laut) penting untuk upaya konservasi dan pengelolaan termasuk di Kaimana yang pada 2018 teridentifikasi sebagai Important Marine Mammal Area (IMMA) atau habitat penting mamalia laut, karena adanya populasi lumba-lumba dan paus terlihat mencari makan di sana.
Termasuk di antaranya lumba-lumba bungkuk Australia (Sousa sahulensis), lumba-lumba hidung botol Indo-Pasifik (Tursiops aduncus), lumba-lumba pemintal (Stenella longirostris), dan paus Bryde (Balaenoptera edeni).
Hasil riset sembilan peneliti yang tergabung dalam kelompok penelitian dipimpin oleh Konservasi Indonesia dan Conservation International tersebut menemukan kemunculan paus pembunuh dan ketertarikan cetacea dengan alat tangkap ikan bagan apung.
Baca Juga: Ilmuwan Tiongkok Capai Kemajuan dalam Penelitian Baterai Logam Lithium
Dalam penelitian yang dilakukan selama periode Mei 2021-Maret 2023 tersebut terpantau interaksi cetacea dengan perikanan bagan di Kaimana. Penelitian itu juga mencatat keberadaan, jumlah, dan pola makan cetacea.
Dari lima spesies disebutkan di atas, Iqbal menyoroti paus pembunuh merupakan catatan baru yang sebelumnya tidak dilaporkan keberadaannya di wilayah Kaimana IMMA.
Di perairan tropis seperti Indonesia, jelasnya, keberadaan paus pembunuh terbilang rendah dan mungkin hanya 0-0,10 individu per 100 kilometer persegi karena terbatasnya peluang mencari makan dan ancaman dari aktivitas manusia.
Secara spesifik dia menjelaskan selama kurun waktu penelitian spesies paling sering terlihat adalah lumba-lumba hidung botol Indo-Pasifik, dengan 130 kali kemunculan yang mencakup 49,62 persen dari seluruh pengamatan cetacea, serta 2.612 individu tercatat atau 72,96 persen dari total individu diamati.