Peneliti Temukan Kehadiran Paus Pembunuh di Perairan Kaimana
- Penulis : Maulana
- Rabu, 15 Januari 2025 12:29 WIB
Namun, dikarenakan studi tidak menggunakan metode identifikasi fotografi, maka studi lebih lanjut diperlukan untuk estimasi populasi agar lebih akurat.
Dia menyebut bahwa dari penelitian itu terungkap bahwa Kaimana tidak hanya penting sebagai wilayah agregasi dan aktivitas makan cetacea, tetapi juga berpotensi memenuhi kriteria tambahan IMMA.
Hal itu karena keberadaan populasi kecil dan tetap dari tiga spesies tersebut yakni lumba-lumba bungkuk Australia, lumba-lumba hidung botol Indo-Pasifik, dan paus Bryde, yang belum terdokumentasi pada penilaian sebelumnya.
Baca Juga: Peneliti Kembangkan Aplikasi untuk Bantu Hentikan Kebiasaan Merokok
Lebih lanjut, Iqbal menilai Pemerintah Provinsi Papua Barat perlu memastikan langkah-langkah pengelolaan perikanan di kawasan tersebut, mengingat sebagian besar interaksi antara perikanan bagan dan cetacea ini terjadi di luar Kawasan Konservasi Perairan (Marine Protected Area) Kaimana.
"Pemerintah lokal harus dapat memastikan keberlanjutan stok ikan teri, yang tidak hanya penting bagi masyarakat dan industri perikanan tangkap, tetapi juga sebagai sumber makanan bagi populasi paus Bryde, lumba-lumba hidung botol Indo-Pasifik, dan lumba-lumba bungkuk Australia," demikian Iqbal Herwata. ***