In Memoriam Usamah Hisyam: Jalani Hidup sebagai Penulis, Politisi, Pengusaha, hingga Kiai
- Penulis : Maulana
- Senin, 22 Juli 2024 09:04 WIB

Usamah kemudian diangkat menjadi Ketua Departemen Penerbitan dan Media Massa DPP PPP, yang memulai karirnya di politik praktis.
Pada tahun 2002, saat Hamzah Haz menjadi wakil presiden, Usamah diangkat sebagai asisten pribadi Hamzah Haz. Dalam peran ini, ia banyak memberikan masukan mengenai dinamika sosial politik.
Ketika SBY menjadi presiden di tahun 2004, dan sebagai Ketum Partai Demokrat, Uka sempat mengajak saya diskusi. “Bro, saya ditawari pegang DPD Demokrat provinsi Banten. Bagaimana, bro?”
Posisi Ketua DPD Demokrat Banten diambilnya. Namun tak lama kemudian, jabatan itu ditinggalkannya juga.
-000-
Usamah memang pribadi yang fleksibel. Ia mudah bergaul, lintas profesi. Tak heran, ia bisa kokoh sebagai penulis, jurnalis, pengusaha, politisi, dan kiai sekaligus.
Baca Juga: Pandangan Denny JA soal Menangnya Gerakan Katakan Tidak pada Kewajiban Berjilbab di Iran
Ketika tahlil 7 hari ibu (mertua) wafat, Uka datang, di bulan Februari 2024. Itulah pertemuan saya yang terakhir dengannya.
Jalannya tak selancar dulu. Bicaranya juga tak setangkas dulu. “Saya sakit, bro,” ujarnya.
Ia sempat memberikan pandangannya. “Bro, anda sebaiknya memang tetap seperti ini saja. Tak usah masuk partai. Tak usah jadi menteri. Jadi teman presiden saja, dan bangun dunia anda sendiri.”
Baca Juga: Pandangan Denny JA soal Menangnya Gerakan Katakan Tidak pada Kewajiban Berjilbab di Iran
“Jauh lebih enak seperti anda bro, jadi orang bebas.” “Siap,” ujar saya sambil tertawa, menyalami tangannya.