Catatan Denny JA: Membawa Spirit Para Sufi ke Era Artificial Intelligence
- Penulis : Maulana
- Kamis, 19 Desember 2024 09:28 WIB
Juga hal sama diajarkan dalam Karuna (Welas Asih) dalam Buddhisme: Empati Sebagai Jalan Pencerahan.
Karuna, atau welas asih, adalah inti ajaran Buddha. Ia bukan sekadar rasa kasihan terhadap penderitaan orang lain, tetapi dorongan aktif untuk meringankan penderitaan tersebut.
Welas asih adalah bentuk tertinggi dari empati, karena melibatkan pemahaman mendalam terhadap kondisi orang lain dan tindakan nyata untuk membantu mereka.
Dalam dunia modern, Karuna menjadi sangat penting. Ketika masyarakat semakin terisolasi secara emosional oleh teknologi dan individualisme, welas asih menawarkan jalan keluar.
Ia mengajarkan manusia untuk berhenti, mendengarkan, dan hadir bagi orang lain. Lebih dari itu, welas asih juga menyembuhkan diri sendiri, karena membantu orang lain adalah bentuk kebahagiaan sejati.
Ajaran ini juga selaras dengan tantangan global saat ini. Ketika jutaan orang menderita akibat kemiskinan, bencana, dan konflik, Karuna menginspirasi tindakan kolektif yang membawa perubahan.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Inilah Mengapa Penting Membuat Dokumentasi Sebuah Gerakan
Welas asih bukan hanya jalan menuju pencerahan individual, tetapi juga kunci untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan damai.
Ren dalam Khonghucu juga membawa spirit yang sama: Kemanusiaan Sebagai Fondasi Masyarakat.
Ren adalah konsep mendalam dalam filsafat Khonghucu yang berarti kemanusiaan atau cinta kasih. Dalam pandangan Khonghucu, Ren adalah inti dari hubungan sosial yang harmonis.
Ia bukan hanya tentang mencintai orang lain, tetapi juga memahami bahwa cinta adalah dasar dari keberlangsungan masyarakat.