Catatan Denny JA: Retreat Para Penulis untuk Kemerdekaan
- Penulis : Maulana
- Selasa, 19 November 2024 07:58 WIB

Oleh Denny JA
COSMOABC.COM - “Kebebasan dan kemerdekaan itu seperti udara; kita hanya menyadarinya saat kita tercekik.”
— Pearl S. Buck
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika 221 Penulis Bersaksi soal Pemilu dan Demokrasi di Indonesia Tahun 2024
Kebebasan, kemerdekaan, seperti udara, adalah kebutuhan yang sering diabaikan hingga berkurang kualitasnya. Kehadirannya terasa biasa, tapi kehilangannya menghancurkan.
Di sinilah tugas warga negara yang aktif, apalagi para penulis: menjaga napas kebebasan dan kemerdekaan itu tetap hidup. Kebebasan dan kemerdekaan tidak hanya direkam tetapi juga dipertahankan, dirawat, dan diwariskan.
Retreat para penulis berfungsi sebagai ruang untuk menghirup kembali napas kebebasan. Di Puncak Bogor yang sejuk, Agustus 2024, empat puluh penulis dari Aceh hingga Papua berkumpul untuk merenungkan makna kemerdekaan. Bukan sekadar merayakan masa lalu, tetapi memaknai kemerdekaan dalam tantangan zaman kini.
Seperti udara yang bergerak bebas, gagasan-gagasan di sini mengalir tanpa sekat. Mereka lahir dari pertemuan berbagai latar belakang: dari mereka yang pernah menulis dengan mesin ketik hingga generasi yang akrab dengan teknologi kecerdasan buatan; dari aktivis hingga ibu rumah tangga.
-000-
Sepanjang sejarah, penulis acapkali berdiri di garis depan dalam memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan.
Pramoedya Ananta Toer, lewat “Tetralogi Buru,” menggambarkan pergulatan identitas bangsa yang terkubur oleh kolonialisme.