
Puisi Denny JA: Kubawa Cincin Janjiku (Istimewa)
kini pulang ke tanah, ke keabadianmu.”
Angin malam berembus pelan,
membawa daun-daun jatuh yang berserakan,
seperti harapan yang pudar dalam diam.
Tak ada yang bisa mengembalikan Farah,
tapi cinta yang telah terhanyut sejarah,
akhirnya tersampaikan, dalam tenang dan hening.
Langkah Anwar meninggalkan tanah itu,
namun hatinya tertinggal di sana,
di bawah pohon akasia yang memeluk kenangan,