
Puisi Denny JA: Kubawa Cincin Janjiku (Istimewa)
bahkan bahasa pun seolah tak lagi menyentuh jiwanya.
Era reformasi datang.
Setelah sekian lama,
pintu pulang terbuka,
negeri ini memanggil mereka yang hilang,
menyambut anak-anak yang terbuang oleh sejarah.
Namun Farah—
kekasih yang ia janji pulang itu,
telah wafat,
menyatu dengan tanah.