
Puisi Denny JA: Kubawa Cincin Janjiku (Istimewa)
impian berserak di jalanan yang berlumur darah.
Paspor Anwar direnggut,
ia melayang bagai daun lepas dari pohon,
tak lagi punya akar.
Cincin itu,
sebuah janji yang tertahan di sakunya,
tetap di sana, menunggu waktu pulang,
harapan yang tak kunjung padam.
-000-
Namun Farah tak menunggu,