Warga Israel Unjuk Rasa di Yerussalem Tolak Rencana Netanyahu Batalkan Gencatan Senjata dan Pengembalian Sandera
- Penulis : Maulana
- Minggu, 14 Juli 2024 06:47 WIB
COSMOABC.COM - Keluarga sandera Israel dan ribuan warga lainnya dilaporkan unjuk rasa di Yerussalem memprotes dugaan rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menggagalkan kesepakatan gencatan senjata dan pengembalian sandera dari Hamas.
Kabar tersebut menurut lapor surat kabar Haaretz Israel pada Sabtu 13 Juli 2024.
Demonstrasi yang dimulai di Tel Aviv ini sudah memasuki hari keempat. Para pengunjuk rasa berencana mencapai Yerusalem pada malam hari dan mengadakan aksi di depan kantor Netanyahu, lapor surat kabar tersebut.
Baca Juga: Bengis! Israel Targetkan 453 Serangan ke Fasilitas UNRWA di Gaza sejak Oktober 2023, 524 Orang Tewas
Salah seorang pengunjuk rasa, ibu dari sandera Matan Zangauker, mengklaim bahwa Netanyahu menghalangi kesepakatan dengan mengajukan tuntutan dan amandemen baru, seperti yang dikutip dalam laporan tersebut.
Einav Zangauker mengatakan para pengunjuk rasa menuntut agar "semua pertimbangan pribadi dan politik disisihkan dan para sandera dipulangkan" dan menyerukan kepada semua warga Israel untuk bergabung dalam pawai tersebut.
Pada 7 Oktober 2023, kelompok Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran terhadap Israel dan melanggar perbatasan, menyerang baik lingkungan sipil maupun pangkalan militer.
Baca Juga: Hizbullah Janji Tak Serang Israel Lagi jika Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Tercapai
Hampir 1.200 orang di Israel tewas dan sekitar 240 lainnya diculik selama serangan tersebut.
Israel melancarkan serangan balasan, memerintahkan blokade total Gaza, dan memulai serangan darat ke wilayah Palestina untuk menghilangkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera.
Diperkirakan sebanyak 120 sandera masih ditahan oleh Hamas di Gaza dan 43 sandera lainnya meninggal dalam penawanan.
Baca Juga: Terkuak! Israel Ternyata Gunakan Amunisi dari Amerika Serikat untuk Bom Sekolah PBB di Gaza
Lebih dari 38.100 orang telah tewas dan lebih dari 87.900 lainnya terluka di Jalur Gaza akibat operasi militer Israel, kata pihak berwenang Gaza.***