DECEMBER 9, 2022
International

Turki Sebut Serangan Israel ke Sekolah PBB di Gaza Gagalkan Negosiasi Gencatan Senjata

image
Bangunan di Gaza hancur akibat serangan Israel (Foto: ANTARA)

COSMOABC.COM - Kementerian Luar Negeri Turki menyebut serangan terbaru Israel ke sekolah PBB di Gaza sebagai upaya kepala rezim zionis Benjamin Netanyahu untuk menggagalkan negosiasi gencatan senjata.

Karenanya, Turki mengecam serangan Israel pada sebuah sekolah di kota Khan Yunis di Jalur Gaza itu.

Sebelumnya, pemerintah Gaza mengatakan pada Selasa bahwa 29 orang tewas dalam serangan Israel di dekat pintu masuk sekolah di Khan Yunis.

Baca Juga: Erdogan Tegaskan Turki Tetap Komitmen Jadi Anggota Uni Eropa 

"Kami mengutuk pembantaian Israel terhadap puluhan warga sipil tak bersalah di sebuah sekolah tempat warga Palestina berlindung di Khan Yunis, Gaza," demikian pernyataan kementerian itu, Selasa.

Pernyataan tersebut lebih lanjut menyampaikan kuburan massal yang ditemukan di Khan Yunis dan penargetan empat sekolah di sana dalam empat hari terakhir adalah bukti bahwa Israel bertujuan untuk memusnahkan rakyat Palestina sepenuhnya.

Serangan-serangan itu juga menunjukkan bahwa rezim Netanyahu bertujuan untuk menyabotase negosiasi gencatan senjata.

Baca Juga: Pimpinan Hamas Jalin Komunikasi dengan Qatar, Mesir, dan Turki Bahas Gencatan Senjata di Gaza 

Kementerian luar negeri Turki itu menambahkan bahwa otoritas Israel "akan bertanggung jawab di hadapan hukum atas tindakan mereka, yang menentang semua nilai kemanusiaan dan hukum internasional".

Pada 7 Oktober 2023, kelompok Hamas meluncurkan serangan roket berskala besar terhadap Israel dan menerobos perbatasan, menyerang baik kawasan pemukiman sipil maupun pangkalan militer.

Hampir 1.200 orang di Israel tewas dan sekitar 240 lainnya diculik selama serangan tersebut.

Baca Juga: Turki Desak Israel Stop Pembantaian Brutal terhadap Warga Palestina

Israel melancarkan serangan balasan, memerintahkan blokade total Gaza, dan memulai serangan darat ke wilayah Palestina dengan tujuan yang dinyatakan untuk mengeliminasi pejuang kelompok Hamas dan menyelamatkan para sandera.

Diperkirakan sekitar 120 sandera masih ditahan oleh kelompok Hamas di Gaza dan sebanyak 43 sandera meninggal dalam penahanan.

Lebih dari 38.100 orang telah tewas dan lebih dari 87.900 lainnya terluka di Jalur Gaza akibat operasi militer Israel, demikian pernyataan otoritas Gaza.***

Sumber: Anadolu/ANTARA

Berita Terkait