Kenya Rusuh, Kemlu Indonesia Pastikan 99 WNI Selamat
- Penulis : Maulana
- Kamis, 27 Juni 2024 20:36 WIB
COSMOABC.COM - Kenya dilanda kerusuhan setelah Rancangan Undang-Undang (RUU) Keuangan disahkan parlemen setempat. Untungnya, seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Kenya dalam kondisi aman dan selamat.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Indonesia, Judha Nugraha melalui pesan singkat, Kamis 27 Juni 2024.
“KBRI Nairobi telah berkomunikasi dengan para WNI di Kenya yang berjumlah 99 orang. Mereka dalam kondisi aman dan selamat. Rencana kontingensi telah disusun untuk mengantisipasi eskalasi situasi keamanan,” kata Judha.
Baca Juga: Korban tewas ajaran sesat di Kenya bertambah jadi 372
KBRI juga telah menyampaikan imbauan kepada para WNI agar meningkatkan kewaspadaan, menghindari kerumunan dan area demonstrasi, selalu membawa identitas (ID/paspor), selalu memantau berita dan informasi baik dari otoritas setempat maupun media massa.
Para WNI yang menghadapi keadaan darurat dapat segera menghubungi hotline KBRI Nairobi pada nomor +254 748 76312.
Judha mengatakan bahwa Kemlu dan KBRI Nairobi terus memantau dari dekat perkembangan situasi keamanan di Kenya, yang terdampak unjuk rasa dipicu RUU Keuangan 2024/2025.
Baca Juga: Kerusuhan Terjadi Saat Demo di Kenya, Polisi Tembakkan Gas Air Mata
Unjuk rasa itu telah berlangsung sejak 17 Juni 2024 di 18 wilayah di Kenya.
Terdapat sekitar 20 korban tewas, sekitar 50 orang luka-luka, dan lebih dari 210 orang telah diamankan. Unjuk rasa juga menyebabkan beberapa jalan ditutup, termasuk beberapa supermarket.
Menanggapi ketidakpuasan publik yang meluas, Presiden Kenya William Ruto pada Rabu malam (26/6) memutuskan untuk tidak menandatangani RUU Keuangan kontroversial yang memicu unjuk rasa nasional.
Baca Juga: Bikin Bangga, Indonesia Pamerkan Budaya di Kenya dalam Festival Internasional
Para pengunjuk rasa telah menyerbu Parlemen Kenya setelah RUU Keuangan itu disahkan oleh anggota parlemen pada Selasa 25 Juni 2024.
RUU tersebut akan meningkatkan pajak dan dana bagi pemerintah untuk membayar utang, tetapi juga biaya hidup. Protes dimulai di Ibu Kota Nairobi dan telah meluas ke daerah lain di Kenya.
Dalam suratnya kepada parlemen, Ruto merekomendasikan anggota parlemen untuk mempertimbangkan kembali RUU tersebut, dan memberikan suara untuk menghapus semua ketentuan yang terkait dengan kenaikan pajak yang diusulkan.***