Kerusuhan Terjadi Saat Demo di Kenya, Polisi Tembakkan Gas Air Mata
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 20 Juli 2023 14:52 WIB
COS - 20 Juli 2023 Polisi Kenya menembakkan gas air mata kepada para demonstran yang menentang pemerintah imbas kenaikan biaya hidup. Unjuk rasa tersebut berubah menjadi kerusuhan dengan lebih dari setengah lusin orang tewas. Pemimpin oposisi veteran Raila Odinga telah melakukan beberapa protes terhadap pemerintah sejak Maret. Protes telah memicu kekhawatiran dalam kalangan masyarakat internasional, yang menyerukan solusi politik untuk krisis tersebut. Aliansi Azimio, yang dipimpin oleh Odinga, berjanji akan mengadakan protes selama tiga hari dalam minggu ini dan mendesak warga Kenya pada Rabu malam (19/7) untuk keluar lagi besok dalan jumlah yang lebih besar. Belum ada data tentang jumlah pengunjuk rasa, tetapi demonstrasi di Nairobi dan kota-kota lain tampak lebih tenang pada Rabu, dengan lebih sedikit laporan vandalisme atau bentrokan sporadis yang mengakibatkan korban jiwa. Sekolah dan toko di Nairobi ditutup dan kantong-kantong oposisi di Mombasa dan Kisumu, dengan kelompok kecil, yang terdiri terutama dari pemuda membakar ban dan terlibat dalam bentrokan berkejaran dengan polisi. Kantor-kantor di kawasan bisnis ibukota sebagian besar ditutup ketika polisi menembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa yang tersebar di daerah kumuh Kibera di Nairobi dan kota-kota Homa Bay, Kisii, dan Migori, yang semuanya merupakan benteng-benteng Odinga, sementara kantor-kantor di distrik bisnis ibu kota sebagian besar ditutup. Jurnalis AFP di Nairobi melihat polisi menangkap tiga pengunjuk rasa, banyak warga Kenya mengungkapkan kekecewaan atas kekacauan itu dan mendesak kedua belah pihak untuk mengakhiri pertempuran. Itu adalah kali ketiga Odinga bulan ini terhadap pemerintah yang dianggap tidak sah dan bertanggung jawab atas krisis biaya hidup. Menanggapi hal itu, pemerintah menuduh pihak oposisi menghalangi upaya peningkatan ekonomi dan mengobarkan kekacauan. "Kami tidak menginginkan negara yang penuh dengan kekerasan, pertikaian, atau penghancuran properti," ujar Presiden William Ruto saat mengunjungi kota Kericho di Lembah Rift. "Kepolisian harus memastikan bahwa mereka tegas terhadap para penjahat, geng, dan kaum anarkis, serta semua orang yang ingin menyebabkan kerusuhan," imbuhnya. (Fa, Cnn, Cos)