Catatan Denny JA: Mengapa Donald Trump Menang? Apa Efeknya Buat Indonesia?
- Penulis : Maulana
- Jumat, 08 November 2024 16:55 WIB

Mengukur Suhu Politik Melalui Approval Rating
Langkah pertama untuk memahami kemenangan Trump adalah dengan melihat tingkat kepuasan publik terhadap presiden petahana, Joe Biden.
Di bulan November 2024, tingkat approval rating Biden berada di angka sekitar 38,6 persen dengan tingkat ketidakpuasan mencapai 56,3 persen (1).
Baca Juga: Zelenskyy Harapkan Donald Trump Berperan Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Sumber dari FiveThirtyEight menunjukkan bahwa Biden kehilangan dukungan signifikan, bahkan dari basis pendukungnya.
Dalam konteks politik, ketika persetujuan terhadap presiden rendah, kandidat yang menjanjikan perubahan biasanya akan meraih simpati besar dan menang.
Sebagai perbandingan, pada Pilpres 2024 di Indonesia, approval rating Jokowi selaku presiden petahana mencapai kisaran 75-82 persen.
Baca Juga: Kemenangan Donald Trump Kabar Buruk Bagi Perjuangan Kemerdekaan Palestina
Maka, waktu itu saya sebagai konsultan politik capres Prabowo, agar ia menang dalam pilpres 2024, strategi utamanya adalah mengaitkan Prabowo sekental mungkin dengan Jokowi.
LSI Denny JA pada Agustus 2024, jauh hari sebelum Mahkamah Konstitusi membolehkan Gibran maju sebagai cawapres, sudah mengumumkan bahwa Prabowo-Gibran memiliki peluang kuat mengalahkan pasangan lain.
Gibran selaku anak Jokowi, jika digandeng Prabowo, akan membuat asosiasi Prabowo dengan Jokowi sangat kuat.
Joe Biden adalah kasus yang terbalik. Asosiasi Kamala Harris dengan Joe Biden justru menjadi penyebab kekalahannya. Lebih banyak pemilih yang tak puas kepada Joe Biden selaku presiden dibandingkan yang puas.