DECEMBER 9, 2022
Nasional

Krisis Minat Literasi Membaca di Indonesia: Tantangan dan Faktor Penyebab

image
Meningkatkan kebiasaan membaca. /iStock

COSMOABC.COM – Minat literasi membaca di Indonesia masih sangat rendah. Terutama di kalangan anak-anak dan remaja.

Minat literasi membaca di Indonesia yang masih rendah ini bisa membuat masyarakat kesulitan untuk menyerap ilmu pengetahuan dan keterampilan baru.

Menurut data UNESCO, minat literasi membaca di Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1.000 masyarakat Indonesia hanya 1 orang yang rajin membaca.

Baca Juga: Menarik! 5 Tradisi Maulid Nabi di Indonesia yang Penuh Makna

Terlebih lagi, masyarakat Indonesia yang tidak terbiasa membaca rentan termakan berita hoax dan informasi yang tidak akurat.

Hal ini bisa menimbulkan perpecahan sosial dari isu-isu yang sensitif, apalagi dengan maraknya berbagai hoax yang beredar di berbagai platform media sosial.

Apa sebenarnya yang menyebabkan krisis ini? Apa saja tantangan dan faktor penyebab yang perlu kita ketahui? Mari kita bahas.

Tantangan utamanya yaitu kurangnya akses terhadap bahan bacaan. Di beberapa daerah terutama di wilayah terpencil, perpustakaan sering kali tidak tersedia atau tidak memadai. Sehingga menghambat masyarakat di daerah terpencil kesulitan mendapatkan akses terhadap bacaan.

Kurangnya peran orangtua dalam memberikan contoh dan dorongan kepada anak untuk membaca. Kurangnya dukungan dan dorongan dari lingkungan sekitar juga bisa mengurangi minat baca anak.

Pengaruh teknologi juga sangat berpengaruh besar dalam krisis minat literasi membaca. Dengan berkembang pesat teknologi dan kemudahan akses ke media digital, anak lebih tertarik pada gadget daripada buku cetak.

Meskipun teknologi bisa menjadi alat bantu yang bermanfaat, tanpa pengawasan yang tepat dan penggunaan berlebihan bisa mengalihkan perhatian dari kegiatan membaca.

Dalam upaya mengatasi krisis ini, para orangtua dan pendidik perlu berperan aktif dalam menumbuhkan minat baca sejak usia dini. Membiasakan membaca sejak usia dini dapat membentuk budaya membaca hingga dewasa.

Membacakan cerita, menyediakan buku bacaan yang sesuai usia dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membaca dapat menjadi langkah awal yang baik.

Dengan kita mendukung budaya literasi, dapat menciptakan generasi yang cerdas, kreatif dan inovatif!***

Penulis: Amelia Zulfa Nabillah

 

Sumber: Tirto.id

Berita Terkait