Menarik! 5 Tradisi Maulid Nabi di Indonesia yang Penuh Makna
- Penulis : Maulana
- Kamis, 12 September 2024 09:58 WIB
COSMOABC.COM – Di Indonesia, tradisi Maulid Nabi dirayakan dengan penuh kehangatan keunikan yang menyatukan unsur agama dan budaya lokal.
Di setiap daerah memiliki tradisi Maulid Nabi tersendiri untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Berikut 5 tradisi Maulid Nabi di Indonesia yang menarik dan penuh makna untuk kamu ketahui.
Baca Juga: Menyambut Maulid Nabi: Urutan Bacaan Maulid Al-Barzanji
1. Grebeg Muludan dan Sekaten di Yogyakarta
Yogyakarta mempunyai beberapa tradisi unik dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Pertama, ada tradisi Grebeg Muludan yang masih dilestarikan oleh Kasunan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.
Grebeg Muludan adalah sedekah yang dilakukan pihak Keraton untuk masyarakat. Pihak Keraton akan menyiapkan hasil bumi yang dibuat seperti gunungan dan tersesun melingkar, kemudian diperebutkan masyarakat sebagai simbol keberkahan.
Sedangkan Sekaten adalah tradisi bagi masyarakat Surakarta (Solo) dan Yogyakarta. Sekaten dimaknai sebagai sarana hiburan keluarga yang menunjukkan identitas kearifan lokal daerah setempat.
2. Panjang Jimat di Cirebon
Tradisi ini merupakan refleksi dari proses kelahiran Nabi Muhammad SAW dan acara puncak dari serangkaian kegiatan Maulud Nabi di Keraton Kanoman Cirebon.
Panjang Jimat merupakan iring-iringan nasi jimat yang diletakkan di atas piring panjang sehingga dinamkaan Malam Panjang Jimat. Nasi jimat merupakan simbolisasi dari nutrisi yang dibutuhkan untuk ibu dan bayi.
Dalam tradisi ini, nasi jimat dan sejumlah benda pusaka dibawa dari Langgar Keraton menuju Masjid Kanoman dan dibacakan Al-Barzanji.
3. Mengarak Bale Saji di Bali
Tradisi disini dirayakan dengan mengarak Bale Saji yang berisi hiasan bunga yang terbuat dari telur dan kertas. Makna dari telur yaitu melambangkan kelahiran.
4. Ampyang Maulid di Kudus
Tradisi ini diramaikan dengan menyajikan makanan yang dihias dengan ampyang atau nasi dan kerupuk yang diarak keliling Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kudus, sebelum menuju Masjid Wali At-Taqwa di desa setempat.
5. Bakar Gunung Api di Ambon
Masyarakat Ambon akan berkumpul di tepi pantai dan menyalakan tumpukan sabut kelapa sampai menyerupai gunung api kecil. Api yang nyala melambangkan semangat dan cinta umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW.
Setelah api nyala, dilanjutkan dengan membaca dzikir dan sejarah hidup Nabi, disertai dengan do’a bersama.
Demikian 5 tradisi yang dilakukan masyarakat Indonesia dalam menyambut dan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Semoga bermanfaat.***
Penulis: Amelia Zulfa Nabillah