Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW: Peringatan Besar dalam Tradisi Islam
- Penulis : Maulana
- Rabu, 11 September 2024 06:39 WIB
COSMOABC.COM – Maulid Nabi Muhammad SAW, merupakan hari penting bagi seluruh umat Islam di dunia sebagai bentuk penghormatan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, umat Islam saling menunjukkan rasa syukur dan suka cita atas kelahiran Rasulullah SAW yang sudah mengenalkan agama Islam.
Sejarah kelahiran Rasullah, diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal sebagai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Maulid Nabi Muhammad SAW : Simak Sejarah dan Keutamaannya
Nah, pasti kalian penasaran kan seperti apa sejarahnya? Yuk simak ulasan menarik di bawah ini sampai akhir ya!
Sejarah peringatan Maulid Nabi diperkirakan sudah berlangsung sejak abad ke-10, sejak era Dinasti Fatimiyah yang merupakan sebuah kerajaan berlokasi di antara Afrika Utara (Mesir) dan Timur Tengah.
Dinasti ini dipimpin oleh seorang raja bernama al-Muiz Li Dinillah yang masa pemerintahannya berlangsung antara abad 341-365 Hijriah atau 952-975 Masehi.
Menurut Ulin Niam Masruri dalam Riwayah: Jurnal Studi Hadis (2018), orang pertama yang merayakan Maulid Nabi.
Kemudian, peringatan Maulid Nabi pertama kali di gelar secara meriah pada masa kepemimpinan raja Al-Mudhaffar Abu Sa’id Kaukabri ibn Zainuddin Ali bin Baktakin yang menggelontorkan dana mencapai 300.000 dinar untuk bersedekah.
Di sisi lain, para sejarawan menilai bahwa peringatan Maulid Nabi pada era Dinasti Fatimiyah awalnya untuk keperluan legitimasi politik. Tetapi, peringatan ini sempat dilarang beberapa saat sebelum Dinasti ini berakhir.
Pelarangan ini ditetapkan oleh salah satu pemuka agama di Musta’il Billah yang mengkhawatirkan adanya bid’ah dalam perayaan hari kelahiran Nabi serta anggota keluarganya.
Lalu, setelah Dinasti Fatimiyah berakhir digantikan dengan Dinasti Ayyubiyah dan peringatan Maulid Nabi kembali dilaksanakan.
Cara peringatan Maulid Nabi di era Dinasti Ayyubiyah lebih megah dan dalam jangka waktu yang lama atau berhari-hari.
Salah satu tradisi yang dilakukan yaitu dengan membuka rumah tempat kelahiran Nabi untuk umum. Hingga akhirnya banyak peziarah yang datang berkunjung ke rumah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini diturunkan ke dinasti-dinasti selanjutnya selama ratusan tahun.
Seiring dengan menyebarnya agama Islam di seluruh dunia, tradisi perayaan Maulid Nabi semakin beragam.
Di Indonesia, Maulid Nabi dimulai di wilayah Jawa yang dimana hal ini karena ajaran dari para Wali Songo yang menyebarkan Islam melalui seni dan budaya pada abad ke-14.
Salah satu peringatan Nabi tertua di Indonesia dilaksanakan oleh Kerato Solo dan Yogyakarta, bernama sekaten yang diperkirakan sudah berlangsung sejak abad ke-15.
Berasal dari bahasa Arab “syahadatain” yang artinya sebuah kalimat mengakui Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa dan Nabi Muhammad adalah utusan-Nya.***
Penulis: Amelia Zulfa Nabillah