Ribuan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Berdemo di Jerman dan Swedia
- Penulis : Maulana
- Senin, 29 Juli 2024 06:41 WIB
COSMOABC.COM - Ribuan pengunjuk rasa alias demonstran pro-Palestina melakukan aksi protes di Berlin, Jerman dan di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Stockholm, Swedia pada Sabtu 27 Juli 2024 waktu setempat.
Mereka mengutuk serangan Israel di Jalur Gaza. Sekitar 1.500 orang berkumpul di depan stasiun metro Platz der Luftbrücke di distrik Tempelhof untuk memprotes serangan Israel sebelum berbaris menuju Kreuzberg di ibu kota Jerman.
Para demonstran membawa tanda dan spanduk dengan slogan seperti "Jerman membiayai, Israel membom", "Hentikan genosida" dan "Tidak untuk pendudukan Gaza".
Baca Juga: Biadab! Israel Kembali Serang Tempat Pengungsian Warga Palestina di Gaza, 30 Orang Wafat
Sebuah kelompok yang membuka bendera Israel di akhir pawai mencoba memprovokasi demonstran.
Polisi menempatkan kendaraan di antara demonstran dan provokator untuk mencegah peningkatan ketegangan.
Demonstrasi, yang didampingi langkah-langkah keamanan yang ketat itu, berakhir di Moritzplatz Square.
Baca Juga: Isu Kemanusiaan di Palestina Dominasi Pembahasan Pertemuan Menlu East Asia Summit
Sedangkan di Stockholm, para pendukung Palestina berkumpul di area Odenplan.
Para pengunjuk rasa berbaris menuju Kedutaan Besar AS sambil menuntut agar serangan Israel di Gaza diakui sebagai kejahatan perang.
Mereka juga mengutuk pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Kongres AS.
Baca Juga: Amerika Serikat Didesak Bertanggungjawab atas Pembantaian Warga Palestina oleh Israel
Hampir 39.300 warga Palestina telah tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan hampir 90.600 terluka, sejak Israel melancarkan serangan terhadap Gaza, menurut otoritas kesehatan setempat.
Selama hampir 10 bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan dan memutus akses bantuan makanan, air bersih, dan obat-obatan kepada warga Palestina.
Israel dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional, yang putusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militer di kota Rafah di selatan, di mana lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum kota tersebut diinvasi pada 6 Mei.***