DECEMBER 9, 2022
International

Hamas Desak Benjamin Netanyahu Seharusnya Ditangkap bukan Diberi Panggung di Kongres Amerika Serikat 2024

image
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (Instagram Benjamin Netanyahu)

COSMOABC.COM - Kelompok pejuang Palestina Hamas, mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu seharusnya ditangkap bukan diberi panggung.

Mereka mengecam kesempatan yang diberikan kepada kepala otoritas Israel itu untuk berpidato di hadapan Kongres Amerika Serikat 2024.

“Netanyahu seharusnya ditangkap sebagai penjahat perang dan diserahkan ke ICC (Pengadilan Kriminal Internasional), bukannya diberi kesempatan untuk memoles citranya di hadapan dunia dan menutupi pembunuhan massal dan pembersihan etnis di Gaza,” kata Hamas dalam pernyataannya, Kamis 25 Juli 2024.

Baca Juga: Warga Israel Unjuk Rasa di Yerussalem Tolak Rencana Netanyahu Batalkan Gencatan Senjata dan Pengembalian Sandera

Netanyahu menyampaikan pidato di hadapan Kongres AS pada Rabu 24 Juli 2024 di mana hampir setengah dari anggota parlemen Demokrat di DPR dan Senat melakukan aksi keluar dari ruangan (walk out) sebagai protes terhadap perang dan kejahatan Israel di Jalur Gaza.

“Pidato Netanyahu mencerminkan kedalaman krisis militer, keamanan, dan internasional yang coba ia tutupi di depan publik dengan membenarkan kekalahan yang diderita oleh tentaranya di Gaza,” ujar Hamas.

Hamas menuduh Netanyahu berupaya mengklaim kemenangan palsu, seperti pembebasan beberapa sandera, sambil mengabaikan “pembantaian mengerikan” yang dilakukan terhadap warga sipil di Rafah dan Nuseirat.

Baca Juga: Kamala Harris Takkan Hadiri Pidato Netanyahu di Kongres Amerika Serikat 

Netanyahu tiba di AS pada Senin 22 Juli 2024 dan dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris pada Kamis.

Ia juga akan bertemu dengan mantan Presiden Donald Trump di Florida pada Jumat, sebelum kembali ke Israel.

Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Baca Juga: 400 Yahudi Amerika Serikat Tolak Kedatangan Benjamin Netanyahu pada Kongres

Hampir 39.200 warga Palestina tewas dan lebih dari 90.400 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Selama sembilan bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah krisis makanan, air bersih, dan obat-obatan. Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional.***

Sumber: Anadolu, Sputnik

Berita Terkait