Militer Israel Bunuh Remaja Palestina di Tepi Barat
- Penulis : Maulana
- Minggu, 21 Juli 2024 08:22 WIB
COSMOABC.COM - Militer Israel dilaporkan membunuh seorang remaja Palestina di wilayah selatan daerah pendudukan Tepi Barat Palestina pada Jumat malam waktu setempat.
Televisi Palestina melaporkan korban bernama Ibrahim Zaqeeq berumur 19 tahun ditembak di bagian kepala oleh pasukan Israel di Beit Ummar.
Diketahui Zaqeeq baru dua pekan lalu dibebaskan dari penjara Israel dan merupakan satu-satunya anak laki-laki di dalam keluarganya.
Baca Juga: Indonesia Kutuk Resolusi Israel yang Tolak Pembentukan Palestina sebagai Negara
Para saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa pasukan Israel menyerbu Beit Ummar dan menembaki warga Palestina, melukai Zaqeeq dan sejumlah lainnya yang juga menderita sesak napas akibat tembakan gas air mata.
Jumat pagi, seorang warga Palestina juga meninggal akibat luka yang dideritanya sejak Januari lalu setelah serangan pasukan Israel di dekat Jenin di daerah pendudukan Tepi Barat utara.
Dalam beberapa tahun terakhir, militer Israel telah meningkatkan serangan rutin di Tepi Barat seiring dimulainya serangan gencar terhadap Jalur Gaza pada 7 Oktober.
Baca Juga: Jerman Desak Perang Gaza Palestina segera Diakhiri
Warga Palestina di Tepi Barat juga diserang dengan tindakan kekerasan oleh pemukim ilegal Israel.
Setidaknya 578 warga Palestina telah terbunuh dan hampir 5.350 orang terluka akibat tembakan tentara Israel di wilayah pendudukan, menurut Kementerian Kesehatan.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa wilayah Tepi Barat dan Yerusalem Timur menghadapi kondisi yang berbahaya.
Baca Juga: Palestina Desak Dunia dan PBB Tinjau Ulang Hubungan dengan Israel
"Tingkat kekerasan yang tinggi masih terjadi -- termasuk yang dilakukan pasukan keamanan Israel, para pemukim, dan kelompok bersenjata Palestina," kata Guterres, Rabu 17 Juli 2024.
Dia juga mendesak diakhirinya konflik dan ada solusi untuk mengakhiri pendudukan Israel.
“Kita harus kembali fokus menemukan solusi politik yang akan mengakhiri pendudukan dan menyelesaikan konflik sesuai dengan hukum internasional, dan resolusi PBB yang relevan,” tandasnya.***