Joe Biden Sesumbar Merasa Paling Pantas untuk Jadi Presiden Amerika Serikat Berikutnya
- Penulis : Maulana
- Jumat, 12 Juli 2024 18:57 WIB
COSMOABC.COM - Presiden petahana Amerika Serikat, Joe Biden, sesumbar dirinya merasa paling memenuhi syarat untuk mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2024 pada November mendatang.
Padahal sebelumnya, ia berada di tengah seruan publik agar mundur dari pilpres Amerika Serikat 2024.
Kendati demikian, Biden merasa yakin bisa mengalahkan lawannya, Donald Trump, yang pernah menjabat presiden AS periode 2017-2021.
"Saya pikir saya orang yang paling memenuhi syarat untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Saya pernah mengalahkannya, dan saya akan mengalahkannya lagi," kata Biden dalam konferensi pers usai KTT NATO di Washington, Kamis (11/7).
"Saya tidak melakukan ini sebagai warisan saya. Saya melakukan ini untuk menyelesaikan pekerjaan yang saya mulai," ujarnya, menambahkan.
Biden mengatakan ia akan terus maju karena punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Baca Juga: Joe Biden Bakal Temui Presiden Ukraina pada KTT NATO di Washington, Rusia Gentar?
"Saya optimistis tentang ke mana arahnya," katanya.
Pernyataan itu dia sampaikan untuk menanggapi seruan yang semakin meningkat dari anggota parlemen Demokrat, donor, dan para pendukung agar Biden keluar dari persaingan pilpres AS.
Biden juga mengatakan bahwa sekutu-sekutu AS selama pertemuan puncak NATO mendorongnya untuk kembali mencalonkan sebagai presiden.
Baca Juga: Bikin Ngakak! Joe Biden Panggil Zelenskyy dengan Sebutan 'Presiden Putin' saat Konpers
"Saya belum pernah melihat sekutu dari Eropa datang ke sini dan berkata, 'Joe, jangan mencalonkan diri'. Yang saya dengar mereka katakan adalah 'Anda harus menang. Anda tidak boleh membiarkan orang ini maju, dia akan menjadi bencana,'" tutur dia, merujuk pada Trump.
Biden menghadapi seruan untuk mundur dari pencalonannya sejak penampilannya yang buruk ketika melawan Trump dalam debat pertama mereka pada 27 Juni lalu.
Jika terpilih kembali, presiden dari Partai Demokrat itu akan berusia 86 tahun saat ia meninggalkan jabatannya.***