In Memoriam: Faisal Basri dan Nyanyian Suara Kritis
- Penulis : Maulana
- Jumat, 06 September 2024 09:58 WIB

Tentu saja sikap kritikus soal apapun bukanlah satu- satunya kebenaran. Realitas itu seperti hologram. Banyak dimensinya. Posisi yang berbeda dapat melihat realitas yang berbeda. Namun ruang publik menjadi sehat jika membiarkan kritisisme itu tumbuh.
Beruntunglah sebuah negara yang memiliki banyak kritikus kuat. Apalagi jika kritik yang dilontarkan berbasiskan data dan riset. Masyarakat lebih diuntungkan lagi jika kebijakan publik yang diambil sudah pula dilezatkan dan diperkaya oleh kritik yang kuat itu.
Selamat jalan Faisal Basri. Terima kasih atas passion, keberanian, kejujuran, riset, dan data, yang ikut menumbuhkan tradisi kritik di Indonesia. ***
Baca Juga: Faisal Basri Mengungkap Pada Era Jokowi Ini Super Boros, Dan Ini Alasannya
Magelang, 6 September 2024
CATATAN:
(1) Negara lebih sehat jika membiarkan tumbuhnya tradisi kritik di ruang publik. Buku yang membahas isu ini dengan kuat:
Baca Juga: BREAKING NEWS! Faisal Basri, Ekonom Senior yang Dikenal Kritis, Meninggal Kamis Pagi
Karl Popper: *The Open Society and Its Enemies: New One-Volume Edition on JSTOR*