DECEMBER 9, 2022
Kolom

In Memoriam: Faisal Basri dan Nyanyian Suara Kritis 

image
In Memoriam: Faisal Basri dan Nyanyian Suara Kritis (Istimewa)

Ia menekankan pentingnya menjaga kemandirian ekonomi nasional. Ia juga memastikan agar sumber daya alam serta aset-aset strategis digunakan untuk kesejahteraan rakyat, bukan hanya untuk keuntungan segelintir orang atau perusahaan besar.

Bagi Faisal, kebijakan yang tidak berpihak pada kepentingan nasional sama saja dengan menjual masa depan bangsa demi keuntungan sesaat.

Faisal sangat kritis dengan isu hilirisasi nikel yang menurutnya lebih menguntungkan Cina.

Baca Juga: Faisal Basri Mengungkap Pada Era Jokowi Ini Super Boros, Dan Ini Alasannya

-000-

Sama halnya dengan Faisal Basri, Thomas Piketty, ekonom asal Prancis, juga terkenal karena kritiknya yang tajam terhadap ketimpangan ekonomi di negaranya.

Dalam bukunya “Capital in the Twenty-First Century", Piketty mengkritik kebijakan perpajakan Prancis yang cenderung menguntungkan orang kaya.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Faisal Basri, Ekonom Senior yang Dikenal Kritis, Meninggal Kamis Pagi

Pada tahun 2019, Piketty secara terbuka mengkritik reformasi pajak Presiden Emmanuel Macron. Kebijakan itu menurutnya memperburuk ketimpangan karena penghapusan pajak kekayaan.

Piketty berpendapat bahwa reformasi tersebut memberi keuntungan besar bagi elite kaya, sementara kelas menengah dan bawah harus menanggung beban ekonomi yang lebih berat.

Ia mengusulkan pajak progresif yang lebih tinggi bagi orang kaya dan pajak kekayaan global sebagai solusi untuk menekan ketimpangan ekonomi di Prancis dan Eropa.

Di India, Amartya Sen, ekonom pemenang Nobel, juga kritis terhadap kebijakan pemerintahnya, terutama dalam bidang kesehatan dan pendidikan.

Halaman:
1
2
3
4
5
Sumber: Rilis

Berita Terkait