DECEMBER 9, 2022
International

Profil Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas yang Tewas Dibunuh Israel di Iran  

image
Profil Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas yang Tewas Dibunuh Israel di Iran (ANTARA)  

COSMOABC.COM - Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, wafat dibunuh Israel di Iran yang dikonfirmasi oleh pihak gerakan perlawanan Palestina tersebut pada Rabu 31 Juli 2024.

Hamas menjelaskan Ismail Haniyeh meninggal dunia akibat serangan Israel pada tempat tinggalnya di Teheran, Iran.

"Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengucapkan belasungkawa atas wafatnya seorang anak dari Bangsa Palestina yang besar. Ismail Haniyeh," demikian pernyataan Hamas melalui media sosial Telegramnya, Rabu.

Baca Juga: Hamas Desak Benjamin Netanyahu Seharusnya Ditangkap bukan Diberi Panggung di Kongres Amerika Serikat 2024

"Pemimpin gerakan meninggal dunia akibat serangan Zionis laknat pada tempat tinggalnya di Teheran setelah mengikuti upacara pelantikan Presiden Iran yang baru," tulis Hamas.

Profil Ismail Haniyeh

Ismail Abdel Salam Haniyeh, yang akrab dipanggil Abu Al-Abd, lahir di kamp pengungsi Palestina. Dia adalah kepala biro politik gerakan Hamas dan perdana menteri pemerintahan Palestina yang kesepuluh. Ia menjabat sebagai perdana menteri Palestina sejak 2006.

Baca Juga: Hamas Serukan Tiap Tanggal 3 Agustus sebagai Hari Dukungan untuk Tahanan Palestina di Gaza

Israel memenjarakan Haniyeh pada 1989 selama tiga tahun. Setelah itu dia diasingkan ke Marj al-Zuhur – tanah tak bertuan antara Israel dan Lebanon – bersama sejumlah pemimpin Hamas, di mana ia menghabiskan setahun penuh hidup dalam kondisi genting pada 1992.

Setelah masa pengasingan, Haniyeh kembali ke Gaza. Pada 1997 dia diangkat menjadi kepala kantor Sheikh Ahmed Yassin, pemimpin spiritual gerakan Hamas, yang memperkuat posisinya.

Pada 16 Februari 2006, Hamas mencalonkannya sebagai perdana menteri Palestina, dan dia diangkat untuk duduk pada posisi itu empat hari setelahnya.

Baca Juga: Breaking News! Ismail Haniyeh, sang Pemimpin Hamas Gugur Dibunuh Israel di Iran

Satu tahun kemudian, Haniyeh diberhentikan dari jabatannya oleh Presiden Otoritas Nasional Palestina, Mahmoud Abbas. Pencopotan ini terjadi usai Brigade Izz al-Din al-Qassam menguasai Jalur Gaza, mengusir perwakilan gerakan Fatah pimpinan Abbas dalam kekerasan berdurasi satu pekan yang memakan banyak korban jiwa.***

Sumber: Sputnik, ANTARA

Berita Terkait