Geram! Hamas Tegur Zionis Israel agar Tak Serang dan Nodai Masjid Al Aqsa
- Penulis : Maulana
- Kamis, 25 Juli 2024 18:44 WIB
COSMOABC.COM - Kelompok pejuang Palestina, Hamas, memperingatkan Zionis Israel agar tidak melakukan aksi penyerangan berbahaya yang mereka lakukan untuk menodai kesucian Masjid Al Aqsa.
Hal itu disampaikan Hamas dapam menanggapi pernyataan menteri Israel sayap kanan Itamar Ben-Gvir baru-baru ini.
Mengutip sebuah laporan kantor berita Palestina, Samas, tentang tanggapan Hamas terhadap pernyataan Itamar Ben-Gvir yang memberikan lampu hijau kepada pemukim Zionis untuk melakukan lebih banyak serangan ke Masjid Al-Aqsa.
Baca Juga: Hamas Kutuk Keras Serangan Israel ke Sekolah PBB Tempat Warga Gaza Mengungsi
Kelompok Palestina itu menekankan bahwa pernyataan-pernyataan Itamar Ben-Gvir membenarkan niat jahat kabinet rezim pendudukan dan Yudaisasi mereka terhadap masjid dan penghapusan identitas Islam di situs suci.
Hamas menyerukan tindakan komprehensif negara-negara Arab dan Islam untuk mendukung Masjid Al-Aqsa dan menggagalkan rencana Zionis.
Selain itu, Hamas juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mempertahankan situs paling suci ketiga dalam Islam tersebut dengan segala kekuatannya dan menggagalkan segala upaya rezim fasis yang menodai identitas al-Quds.
Baca Juga: Bertemu Pemimpin Hamas, Jusuf Kalla Sampaikan Solidaritas Indonesia kepada Palestina
Menurut IRNA, pada Selasa pagi Hamas memperingatkan semua serangan Zionis terhadap Masjid Al-Aqsa dan menyerukan perlawanan.
Sebelumnya pada Kamis lalu Ben-Gvir melakukan tindakan kontroversial dengan masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di bawah pengawalan ketat pasukan Israel. Dia sering kali meminta para penjual Zionis untuk memasuki masjid.
Berdasarkan perjanjian perbatasan 1967, non-Muslim, termasuk kaum Yahudi dilarang melakukan ritual keagamaan apa pun di kompleks Masjid al-Aqsa. Mereka hanya diperbolehkan mengunjungi situs tersebut pada waktu tertentu.
Baca Juga: 2 Kelompok Pejuang Palestina Hamas dan Fatah akan Bahas Rekonsiliasi di Beijing
Namun demikian, pemukim Israel dan sejumlah menteri Zionis sayap kanan acap kali melanggar perjanjian tersebut dengan memasuki masjid di luar waktu yang diperbolehkan.***