Hamas Terima Usulan Amerika Serikat untuk Berunding soal Sandera Israel
- Penulis : Maulana
- Minggu, 07 Juli 2024 10:17 WIB
COSMOABC.COM - Kelompok pejuang Palestina, Hamas, dikabarkan telah menerima usulan Amerika Serikat untuk memulai perundingan mengenai pembebasan sandera Israel termasuk tentara dan pria.
Perundingan itu 16 hari setelah tahap pertama perjanjian yang bertujuan mengakhiri perang Gaza, menurut sumber senior Hamas mengatakan kepada Reuters pada Sabtu.
Hamas telah mencabut tuntutan agar Israel terlebih dahulu berkomitmen pada gencatan senjata permanen sebelum menandatangani perjanjian, dan akan mengizinkan negosiasi untuk mencapai hal itu dalam fase pertama yang berlangsung selama enam minggu, sumber tersebut mengatakan kepada Reuters dengan syarat anonim karena pembicaraan tersebut bersifat tertutup.
Baca Juga: Hamas Tuding Israel Hindari Perjanjian Gencatan Senjata di Gaza, Benjamin Netanyahu Ketakutan?
Seorang pejabat Palestina yang dekat dengan upaya perdamaian yang dimediasi secara internasional mengatakan proposal tersebut dapat mengarah pada perjanjian kerangka kerja jika diterima oleh Israel dan akan mengakhiri perang sembilan bulan antara Israel dan Hamas di Gaza.
Direktur Badan Intelijen Pusat AS William Burns akan melakukan perjalanan ke Qatar minggu depan untuk berunding, kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Seorang juru bicara CIA menolak mengonfirmasi perjalanan Burns sejalan dengan kebijakannya untuk tidak mengungkapkan perjalanan kepala mata-mata itu.
Baca Juga: Hamas Kecam Niat Israel untuk Dirikan Permukiman Baru di Tepi Barat Palestina
Sumber tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan diskusi akan difokuskan pada penyelesaian tuntutan Hamas agar Amerika Serikat, Israel, Qatar dan Mesir menjamin secara tertulis gencatan senjata sementara, pengiriman bantuan dan penarikan pasukan Israel jika pembicaraan tidak langsung tentang penerapan tahap kedua rencana tersebut dilanjutkan.
Seorang sumber di tim negosiasi Israel, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan pada hari Jumat bahwa kini ada peluang nyata untuk mencapai kesepakatan . Hal itu sangat berbeda dengan kejadian sebelumnya, ketika Israel mengatakan persyaratan yang diajukan Hamas tidak dapat diterima.
Juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak segera menanggapi permintaan komentar pada hari Sabtu, hari Sabat Yahudi. Pada hari Jumat, kantornya mengatakan pembicaraan akan dilanjutkan minggu depan dan menekankan bahwa kesenjangan antara kedua belah pihak masih ada.
Baca Juga: Hamas Klaim Dermaga Amerika Serikat di Gaza Hanya Sekadar Propaganda dan Pertunjukan Politik
Seorang pejabat AS menolak untuk mengonfirmasi keputusan Hamas, dan menambahkan, "Ada kemajuan nyata, tetapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan."
Konflik tersebut telah merenggut nyawa lebih dari 38.000 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan Gaza, sejak Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut angka resmi Israel.***