Ngeri! PBB Sebut Cuaca Panas Ekstrem Tewaskan Hampir 500 Ribu Orang per Tahun
- Penulis : Maulana
- Jumat, 26 Juli 2024 12:51 WIB
COSMOABC.COM - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyoroti bahaya panas yang semakin meningkat bagi dunia. Ia menyebut setidaknya 500 ribu orang tewas akibat cuaca panas ekstrem.
"Panas diperkirakan membunuh hampir setengah juta orang per tahun, sekitar 30 kali lebih banyak dari pada siklon tropis," kata Guterres.
"Kita tahu apa yang mendorongnya -- perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia dan bahan bakar fosil. Dan kita tahu itu akan menjadi lebih buruk," katanya lagi.
Baca Juga: Cuaca panas di Korea, Jepang terus merenggut nyawa
Panas ekstrem adalah "ketidaknormalan baru," katanya. "Tetapi kabar baiknya adalah kita dapat menyelamatkan nyawa dan membatasi dampaknya." Guterres menekankan bahwa panas ekstrem semakin menghancurkan ekonomi, memperlebar kesenjangan, melemahkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) PBB dan membunuh korban.
Karena itu, Sekjen PBB tersebut mengatakan bahwa dia meluncurkan tuntutan global dengan empat area fokus – merawat yang paling rentan, meningkatkan perlindungan bagi pekerja, meningkatkan ketahanan ekonomi dan masyarakat dengan menggunakan data dan sains.
Guterres menegaskan bahwa poin utamanya yaitu fokus komunitas internasional sekarang adalah dampak panas ekstrem.
Baca Juga: Selain cuaca panas, badai juga mengancam para peserta Peserta Jambore di Korea Selatan
"Namun, jangan lupa bahwa masih banyak lagi gejala krisis iklim yang menghancurkan: Badai yang semakin dahsyat, banjir, kekeringan, kebakaran hutan, naiknya permukaan air laut -- dan masih banyak lagi," kata Guterres.
Untuk mengatasi gejala-gejala tersebut, dia berkata: "Kita perlu melawan penyakit. Penyakit itu adalah kegilaan yang membakar satu-satunya rumah kita. Penyakit itu adalah kecanduan bahan bakar fosil. Penyakit itu adalah tidak adanya tindakan untuk mengatasi perubahan iklim."
Dia mengatakan G20 harus mengalihkan subsidi bahan bakar fosil ke energi terbarukan dan mendukung negara-negara dan masyarakat yang rentan.
Baca Juga: BMKG Pada Hari Ini: Prakiraan Dalam Cuaca Pada 10 Agustus 2023 Jakarta, Sudah Tahu Kah?
"Pesannya jelas: Panas sedang terjadi. Panas ekstrem berdampak ekstrem pada manusia dan planet ini. Dunia harus bangkit menghadapi tantangan kenaikan suhu," tambahnya.***