DECEMBER 9, 2022
International

Biden Sebut Pernah Desak Netanyahu untuk Tidak Mengebom Seluruh Gaza

image
Arsip foto - Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) bertemu di Tel Aviv pada 18 Oktober 2023. /ANTARA

COSMOABC.COM - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa sekitar 15 bulan yang lalu, ia mendesak kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu untuk menghindari pemboman besar-besaran terhadap warga sipil di Gaza.

"Anda tidak bisa mengebom seluruh komunitas ini," kata Biden kepada Netanyahu dalam percakapan singkat setelah perang Gaza meletus pada Oktober 2023, menurut klaim Biden.

Menurut Biden, balasN Netanyahu adalah selama Perang Dunia II, AS membom Berlin dan menjatuhkan senjata nuklir, kata Biden dalam wawancara dengan MSNBC, Kamis, 16 Januari 2025.

Baca Juga: Menlu Rusia Sebut Ucapan Biden Soal Nuklir Terkait Pilpres AS 2024

“Itulah mengapa kami mendirikan PBB,” kenang Biden saat menanggapi Netanyahu.

"Dan dia (Netanyahu) membuat argumen yang sah, cara pandangnya, dan berkata, 'Lihat, ini adalah orang-orang yang membunuh rakyat saya'," tambah Biden, yang dia sampaikan kepada pers saat berpidato sebelum meninggalkan Gedung Putih pada Senin, 13 Januari 2025.

Biden telah banyak dikritik karena AS tidak memberikan lebih banyak tekanan pada Netanyahu untuk menghentikan atau mengekang serangan mematikan Israel di Jalur Gaza.

Baca Juga: Biden Dukung Transisi Pimpinan Suriah di Bawah Naungan PBB

Sejak Oktober 2023, serangan rezim Zionis telah menewaskan hampir 47.000 orang dan melukai lebih dari 110.000 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Serangan Israel, yang telah membuat sebagian besar Gaza tidak dapat dihuni, juga sering menghantam sekolah, masjid dan gereja, dan rumah sakit.

"Saya pikir dia (Netanyahu) berada dalam posisi di mana, bahkan sekarang, dibutuhkan banyak keberanian untuk menghadapi koalisi yang dimilikinya, karena mereka dapat memilihnya keluar dari jabatan besok," kata Biden tentang Netanyahu.

Seperti diketahui, Netanyahu memerintah Israel dengan mayoritas keunggulan tipis dari perolehan suara koalisi sejumlah partai. ***

Sumber: Anadolu

Berita Terkait