Catatan Denny JA: Agama Leluhur yang Tersingkir di Negerinya Sendiri
- Kamis, 16 Januari 2025 08:41 WIB
Melalui narasi puitis, Ahmad Gaus menggambarkan konflik batin dan tantangan yang dihadapi oleh individu seperti Cenning dalam mempertahankan identitas kepercayaannya.
Puisi esai berjudul “Clara dan Ingatan Tua di Minahasa” mengisahkan perjalanan Clara. Ia kembali ke kampung halamannya di Minahasa setelah lama merantau di Jakarta.
Ia merindukan teman-temannya dan Wale Paliusan, rumah ritual agama leluhur Malesung, yang ternyata telah dirusak oleh oknum anti-toleransi.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Derita Rakyat Akibat Rusaknya Lingkungan Hidup di Dalam Puisi Esai
Puisi ini menyoroti tantangan yang dihadapi komunitas penghayat kepercayaan dalam mempertahankan tradisi dan identitas mereka di tengah intoleransi.
“Pagi itu langit cerah
Namun wajah Clara dan Ivan terlihat murung
Bangunan Wale Paliusan di hadapan mereka sudah hancur berkeping-keping.
Kabar yang viral di media sosial menyebutkan,
Kemarin malam ada orang yang mengaku aktivis gereja
Merusak bangunan itu.