Catatan Denny JA: Agama Leluhur yang Tersingkir di Negerinya Sendiri
- Kamis, 16 Januari 2025 08:41 WIB
-000-
Puisi esai Ahmad Gaus lain berjudul “Secangkir Teh yang Tumpah di Kaki Cenning.” Puisi ini mengisahkan pertemuan antara Uleng dan Cenning, yang membuka tabir sejarah diskriminasi terhadap penganut agama To Lotang di Sulawesi Selatan.
Melalui dialog mereka, puisi ini menyoroti keteguhan komunitas To Lotang. Itu terlihat dari daya tahan mereka mempertahankan kepercayaan leluhur meski menghadapi persekusi selama berabad-abad.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Derita Rakyat Akibat Rusaknya Lingkungan Hidup di Dalam Puisi Esai
“Kakeknya dibunuh oleh pasukan pemberontak Islam pada tahun ’65
Karena dianggap kafir.
Tidak cukup sampai di situ,
Di masa awal pemerintahan Orde Baru
Para pemeluk agama To Lotang diburu
Dianiaya, dibunuh karena dianggap PKI.
Perlengkapan upacara dan ritual mereka dimusnahkan