DECEMBER 9, 2022
International

Ketua Parlemen Lebanon Terima Proposal Gencatan Senjata dari AS

image
Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri mengumumkan dia telah menerima proposal gencatan senjata dari Amerika Serikat di tengah serangan Israel yang terus berlangsung di Lebanon. /ANTARA

Namun, media siaran Israel, Kan, mengeklaim bahwa proposal tersebut mencakup pengakuan oleh Israel dan Lebanon atas pentingnya Resolusi 1701 sambil mempertahankan hak masing-masing untuk membela diri jika diperlukan.

Proposal itu juga menetapkan bahwa, bersama dengan pasukan UNIFIL, Angkatan Bersenjata Lebanon akan menjadi satu-satunya kekuatan bersenjata di Lebanon Selatan hingga Garis Biru.

Selain itu, proposal tersebut menyerukan untuk mencegah persenjataan kembali kelompok-kelompok non-negara di Lebanon sesuai dengan Resolusi 1701.

Baca Juga: UNIFIL Sebut Markasnya Dihantam Peluru Artileri di Lebanon Selatan

Lebih lanjut, proposal itu menyatakan bahwa pemerintah Lebanon akan memberikan otoritas yang diperlukan kepada pasukan keamanannya untuk menegakkan resolusi tersebut, memantau impor senjata melalui perbatasan Lebanon, serta mengawasi dan membongkar fasilitas atau infrastruktur senjata yang tidak diakui dan melanggar kesepakatan.

Sebagai imbalannya, proposal AS meminta Israel untuk menarik pasukannya dari Lebanon Selatan dalam waktu tujuh hari, dengan Angkatan Bersenjata Lebanon menggantikannya. Penarikan tersebut akan diawasi oleh AS dan negara lain yang tidak disebutkan.

Kan juga melaporkan bahwa dalam waktu 60 hari setelah penandatanganan kesepakatan, Lebanon harus melucuti senjata kelompok-kelompok militer non-negara di Lebanon Selatan.

Hingga saat ini, Hizbullah belum memberikan komentar atas laporan media Israel itu, sementara Israel menunggu tanggapan resmi Lebanon terhadap proposal tersebut.

Media Israel juga melaporkan bahwa Washington baru-baru ini mengusulkan rencana yang meminta Hizbullah untuk mundur ke utara Sungai Litani, dengan pasukan militer Lebanon dikerahkan di selatan.

Proposal itu juga menyerukan pencegahan Hizbullah mendirikan kembali posisinya di wilayah tersebut serta menghentikan pengiriman senjata dari Suriah ke kelompok itu.

Namun, Israel bersikeras untuk tetap menargetkan Hizbullah di Lebanon meskipun ada kesepakatan apa pun, sebuah sikap yang ditolak keras oleh Lebanon.

Halaman:
1
2
3
Sumber: Anadolu

Berita Terkait