DECEMBER 9, 2022
International

Perang 326 Hari: Serangan Tak Berhenti di Gaza, Netanyahu Tetap Menghindar

image
Kondisi Kota Gaza setelah Perang. (ANTARA)

COSMOABC.COM –326 hari telah berlalu, Gaza terus menjadi pusat konflik berkepanjangan dari perang yang tak kunjung usai. Serangan udara dan darat terus menggempur wilayah tersebut. Akibat konflik yang tak henti-henti menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur serta meningkatnya jumlah korban jiwa. Konflik ini, awalnya dipicu oleh ketegangan politik dan agama, kini berubah menjadi salah satu konflik paling berdarah di Timur Tengah.

Selama 326 hari terakhir, Gaza telah mengalami kehancuran yang sangat hebat. Rumah-rumah warga hancur, sekolah dan rumah sakit turut menjadi sasaran. Ribuan warga sipil terjebak dalam situasi yang sangat memprihatinkan. Bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza juga terhambat oleh blokade Israel membuat keadaan semakin sulit bagi warga yang terdampak.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terus mendapat tekanan dari komunitas internasional untuk menghentikan serangan dan mencari solusi damai. Namun, Netanyahu tampaknya tetap menghindari tanggung jawabnya, meskipun protes dari berbagai negara dan lembaga internasional semakin meningkat. 

Baca Juga: Presiden Palestina Kunjungi Turki, Sorot Aksi Israel di Gaza

Netanyahu berulang kali menyatakan bahwa Israel berhak membela diri dari serangan kelompok militan di Gaza. Namun, tindakan Israel ini dianggap oleh banyak pihak sebagai tindakan yang tidak sebanding dan melanggar hukum internasional. 

Netanyahu juga menegaskan bahwa Israel akan melanjutkan perang di Gaza "dengan atau tanpa dukungan internasional." Meskipun Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan bahwa dukungan internasional untuk Israel menurun, Netanyahu bersikeras untuk terus berperang.

Dalam beberapa minggu terakhir, berbagai upaya mediasi telah dilakukan oleh negara-negara seperti Mesir dan Qatar untuk meredakan konflik ini, tetapi hasilnya masih jauh dari yang diharapkan. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan berbagai organisasi kemanusiaan terus menyerukan gencatan senjata, namun suara-suara tersebut seakan tenggelam dalam hiruk-pikuk peperangan.

Baca Juga: 60 persen Obat Habis, Layanan Penting Kesehatan Terancam di Gaza

Konflik berkepanjangan ini tidak hanya mengancam keamanan regional, tetapi juga menimbulkan krisis kemanusiaan yang parah di Gaza. Anak-anak dan perempuan menjadi kelompok paling rentan untuk diserang, dengan banyak dari mereka kehilangan tempat tinggal, akses pendidikan, dan layanan Kesehatan menjadikan mereka semakin lemah.

Ketika perang ini mencapai hari ke-326, harapan untuk perdamaian tampaknya semakin menipis. Dunia kini menantikan langkah selanjutnya dari Netanyahu dan pemerintahannya, serta apakah komunitas internasional mampu memaksa kedua pihak untuk bernegosiasi dan mencari solusi yang berkelanjutan. Namun, hingga saat ini, tanda-tanda ke arah itu masih belum jelas, sementara serangan di Gaza terus berlanjut tanpa henti.***

 

Penulis : Kholisah

Sumber : royanews

Sumber: Antara

Berita Terkait