DECEMBER 9, 2022
International

Presiden Palestina Kunjungi Turki, Sorot Aksi Israel di Gaza

image
Presiden Palestina Mahmoud Abbas. (ANTARA)

COSMOABC.COM - Presiden Palestina Mahmoud Abbas berkunjung ke Ankara pada Rabu, 15 Agustus untuk bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan menyoroti serangan Israel ke Gaza.

Kedua presiden bertemu di Kompleks Kepresidenan di ibu kota Turki itu, tempat kedua pemimpin melakukan pertemuan tertutup -- yang tidak bisa diliput pers.

Abbas akan berpidato di hadapan parlemen Turki pada Kamis selama sesi luar biasa yang diadakan untuk menunjukkan dukungan terhadap perjuangan Palestina.

Baca Juga: Israel Kembali Berulah, PBB Kutuk Pembunuhan Warga Palestina di Sekolah Penampungan Gaza

Abbas akan menyoroti serangan Israel di wilayah Palestina, khususnya di Gaza, dalam pidatonya. Pidato Abbas akan diterjemahkan secara serentak ke dalam bahasa Inggris, Turki, dan Prancis.

Presiden Erdogan akan menghadiri sesi tersebut, dan menunjukkan dukungan kuat untuk Palestina.

Sambil mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional namun terus melanjutkan gempurannya di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Baca Juga: Baru Lahir, Bayi Kembar Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Gaza

Akibat serangan Israel tersebut, hampir 40 ribu warga Palestina -- yang sebagian besar perempuan dan anak-anak-- tewas di Gaza dan lebih dari 92 ribu lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari 10 bulan sejak perang tersebut, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) dituding melakukan genosida.

Baca Juga: Abbas : PBB Gagal dalam Misinya untuk Mewujudkan Negara Palestina

ICJ dalam putusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di Rafah, kota di selatan tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum mereka diserang pada 6 Mei. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait