Amerika Serikat Ajak Diskusi Inggris dan Prancis untuk Meredakan Ketegangan di Timur Tengah
- Penulis : Maulana
- Minggu, 04 Agustus 2024 15:20 WIB
COSMOABC.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken berbicara dengan mitranya dari Inggris dan Prancis pada Sabtu melalui telepon tentang perlunya meredakan ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.
Blinken dan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy menegaskan kembali perlunya "meredakan ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan mencegah konflik menyebar," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller.
Mereka menekankan pentingnya menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata Gaza, pertukaran sandera dan tahanan "secepat mungkin," katanya.
Blinken juga berbicara dengan Menteri Luar Negeri Prancis Stephane Sejourne tentang pencapaian kesepakatan gencatan senjata Gaza serta "pentingnya mencegah eskalasi konflik lebih lanjut di Timur Tengah dan tantangan yang ditimbulkan oleh ancaman dari Iran."
Seruan tersebut muncul saat ketegangan meningkat di kawasan tersebut setelah Iran bersumpah memberikan "hukuman berat" bagi Israel atas pembunuhan kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh, di ibu kota Iran, Teheran.
Pembunuhan Haniyeh "dirancang dan dilaksanakan" oleh Israel dengan dukungan AS, menggunakan proyektil jarak pendek, kata Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran pada hari Sabtu.
Baca Juga: Timur Tengah Memanas Pasca Israel Bunuh Ismail Haniyeh, Inggris Kerahkan Pasukan Tambahan!
AS mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan mengerahkan jet tempur dan kapal perang angkatan laut tambahan ke Timur Tengah.
Haniyeh dibunuh Rabu dini hari di kediamannya di Teheran dalam sebuah serangan yang menurut pejabat Iran dilakukan oleh Israel. Pengawal pribadi Haniyeh juga tewas.
Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden baru Masoud Pezeshkian.
Pemakaman Haniyeh dipimpin oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Kamis pagi, diikuti oleh prosesi besar-besaran.
Ia dimakamkan pada hari Jumat di Doha, Qatar.***