Malaysia Kecam Meta karena Jadi Instrumen Rezim Zionis Israel
- Penulis : Maulana
- Jumat, 02 Agustus 2024 23:30 WIB
COSMOABC.COM - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada Kamis mengecam Meta, perusahaan induk Instagram dan Facebook, dengan menyebutnya sebagai "instrumen rezim Zionis Israel yang menindas."
Reaksinya muncul setelah raksasa media sosial itu menghapus unggahan di media sosialnya soal pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang dibunuh di ibu kota Iran, Teheran, pada Rabu.
Kelompok perlawanan Palestina itu menuduh Israel berada di balik serangan terhadap wisma yang juga menewaskan pengawal Haniyeh.
"Biarkan ini menjadi pesan yang jelas dan tegas kepada Meta: Hentikan tindakan pengecut ini dan berhentilah bertindak sebagai instrumen rezim Zionis Israel yang menindas!" kata Anwar pada X.
Anwar juga berbicara dengan pimpinan Hamas untuk menyampaikan belasungkawa atas peristiwa pembunuhan tersebut.
Kemudian, timnya membagikan video percakapan telepon Anwar di media sosial yang dihapus Instagram dan Facebook.
Sebelumnya, Kuala Lumpur mengecam Meta setelah platform tersebut menghapus unggahan tentang pertemuan Perdana Menteri Malaysia dengan Haniyeh selama perjalanannya ke Qatar pada Mei.
"Ini melanggar Standar Komunitas kami terhadap individu dan organisasi berbahaya," kata Meta dalam pernyataannya.
"Tidak masuk akal jika penghormatan kepada seorang pejuang (Ismail Haniyeh) yang berusaha membebaskan tanah airnya (Palestina) dari tirani dan penderitaan dianggap berbahaya," tegas Anwar menanggapi pernyataan Meta.
Kantor perdana menteri Malaysia juga menuntut penjelasan dan meminta Meta untuk "meminta maaf" karena menghapus unggahan media sosial tersebut.
"Tindakan ini jelas menunjukkan diskriminasi terhadap situasi di Palestina dan para pemimpin negara tersebut," kata kantor perdana menteri Malaysia.
"Meta sekali lagi bertindak tidak hormat dan menghina perjuangan Palestina dengan menghapus unggahan video, disertai ucapan belasungkawa dan kritik terkait pembunuhan mendiang Ismail Haniyeh," kata Anwar.***