DECEMBER 9, 2022
International

Presiden Ukraina Zelenskyy Klaim China Takkan Pasok Senjata untuk Rusia

image
Ilustrasi senjata perang (ANTARA)

COSMOABC.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengklaim China tidak akan memasok senjata kepada Rusia setelah sebelumnya menteri luar negeri kedua negara bertemu dan berbincang di hari itu.

"Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba, yang mendatangi China beberapa hari ini, mengadakan pembicaraan dengan Menlu China Wang Yi dan melaporkan hasil pembicaraan tersebut...Hal itu juga memastikan hal yang dikatakan Presiden Xi, bahwa China tidak akan memasok senjata ke Rusia," ujar Zelenskyy dalam pidato melalui video.

Kuleba tiba di China dalam kunjungan tiga hari sejak Selasa, menandai perjalanan pertamanya ke negara itu sejak dimulai perang Ukraina-Rusia lebih dari dua tahun lalu. Dia juga menjadi menlu Ukraina pertama yang mengunjungi China sejak 2012.

Baca Juga: Memanas! Rusia Serang Gudang Amunisi dan Pasukan Ukraina di Kharkov

Mengingat bahwa kunjungan Kuleba ke China adalah yang pertama di tingkat menteri luar negeri “dalam beberapa tahun,” Zelensky lebih lanjut mengatakan ada “sinyal yang jelas” bahwa China mendukung integritas wilayah dan kedaulatan Ukraina.

Selama pertemuan dengan Wang di kota Guangzhou, Kuleba mengatakan kepada mitra China nya bahwa Ukraina "bersedia dan siap" melakukan pembicaraan dengan Rusia, yang harus “rasional, substantif dan bertujuan untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri China.

Meski Beijing menghormati kedaulatan wilayah seluruh negara, namun negara itu tidak mengutuk Rusia yang memerangi Ukraina.

Baca Juga: Ukraina Kembali Digempur Rusia, Kali Ini Lapangan Udara Militer Myrhorod di Poltava Jadi Sasaran 

Di sisi lain, China berkolaborasi dengan Brasil telah mengajukan formula de-eskalasi tiga poin sebagai solusi politik atas perang tersebut.

Formula tersebut mencakup tidak ada perluasan medan perang, tidak ada eskalasi pertempuran, dan tidak ada provokasi oleh pihak manapun.

Beijing juga mengatakan pihaknya tidak menjual "senjata mematikan" kepada pihak manapun yang terlibat dalam konflik wilayah.***

Berita Terkait