PBNU Panggil 5 Nahdiyin yang Bertemu Presiden Israel
- Penulis : Maulana
- Selasa, 16 Juli 2024 07:36 WIB
COSMOABC.COM - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Savic Ali memastikan bahwa pihaknya akan memanggil lima warga NU (nahdiyin) yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
Di mana sebelumnya, foto pertemuan kelima warga NU bersama presiden Israel itu sempat viral di media sosial.
"Iya, dipanggil besok (hari ini)," katanya, mengutip dari ANTARA.
Baca Juga: Mesir Kutuk Serangan Barbar Terbaru Israel ke Gaza yang Bisa Persulit Upaya Gencatan Senjata
Savic Ali menjelaskan bahwa pemanggilan tersebut hanya untuk mereka yang tercatat sebagai pengurus atau kader NU.
"PBNU akan memanggil mereka yang tercatat sebagai pengurus atau kader NU karena tidak semua yang ke sana itu kader NU," jelasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil lima nahdiyin untuk dimintai keterangan.
Baca Juga: ICJ Bakal Buat Opini Hukum soal Pendudukan Israel di Palestina
"Penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang, dan siapa yang memberangkatkan serta hal-hal prinsip lainnya," ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul itu dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Gus Ipul mengatakan bahwa PBNU juga segera memanggil pimpinan badan otonom (banom) serta lembaga yang menjadi pengabdian dari kelima orang tersebut.
"Ketua Umum juga akan memanggil pimpinan banom dan lembaga yang menjadi pengabdian yang bersangkutan," ujarnya.
Baca Juga: Indonesia Kutuk Keras Serangan Israel ke Tempat Pengungsi Palestina di Al-Mawasi Gaza
Jika ditemukan unsur pelanggaran organisasi, kata dia, bukan tidak mungkin kelima orang itu akan diberhentikan dari statusnya sebagai pengurus lembaga atau banom.
Ia menyayangkan kunjungan lima orang tersebut yang mengatasnamakan pemuda NU ke Israel dan bertemu Isaac Herzog.
"Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU, dan juga tidak pernah meminta izin ke PBNU," katanya.
Baca Juga: Malaysia Kecam Serangan Bertubi-tubi Israel ke Warga Palestina
Menurut dia, kepergian lima orang itu ke Israel adalah tindakan yang sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang memanas antara Israel dan Palestina. Apalagi, NU sebagai organisasi berada di barisan depan mengutuk serangan Israel terhadap Palestina.***