Rusia Nilai Rencana Amerika Serikat Letakkan Rudal di Jerman Bisa Picu Perang Dingin
- Penulis : Maulana
- Jumat, 12 Juli 2024 20:00 WIB
COSMOABC.COM - Rusia menilai rencana Amerika Serikat untuk menempatkan rudal jarak jauh di Jerman dapat memicu konfrontasi langsung ala Perang Dingin.
Hal itu dikatakan oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. Ia menyampaikan pernyataan itu kepada lembaga penyiaran nasional Rusia Rossiya 1.
Sebelumnya, AS dalam KTT NATO di Washington, D.C. pada Rabu mengumumkan rencananya untuk mulai mengerahkan rudal jelajah Tomahawk, SM-6, dan rudal hipersonik ke Jerman secara berkala mulai 2026.
Baca Juga: Joe Biden Bakal Temui Presiden Ukraina pada KTT NATO di Washington, Rusia Gentar?
AS menyebut kehadiran rudal-rudal tersebut akan berfungsi sebagai pencegah.
Peskov mengatakan bahwa keputusan AS adalah untuk menekan Rusia meski berpotensi semakin mendekatkan kedua negara menuju Perang Dingin.
"Semua atribut Perang Dingin akibat konfrontasi langsung kembali muncul," kata dia.
Baca Juga: Rusia Bantah Tuduhan Serang Rumah Sakit di Kiev Ukraina
Sebelumnya pada hari itu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengatakan Rusia telah mengantisipasi langkah tersebut dan akan membuat respons militer.
Perkembangan terbaru itu terjadi setelah lima anak di Kota Shebekino di Belgorod Oblast Rusia barat pada Kamis mengalami luka-luka setelah pesawat tanpa awak Ukraina menjatuhkan bahan peledak di halaman gedung apartemen bertingkat yang terdapat taman bermain, menurut Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengecam insiden tersebut sebagai "serangan teroris yang disengaja."
Baca Juga: Zelenskyy Tegaskan Ukraina Butuh 128 Pesawat Jet F-16 untuk Serang Rusia
Ukraina pada Kamis mengatakan bahwa sebuah serangan dari Rusia menyebabkan kerusakan parah di kota pelabuhan selatan, Kherson, melukai seorang petugas penyelamatan layanan darurat kota dan seorang pegawai di dinas militer wilayah Kherson.
Banyak rumah dan infrastruktur mengalami kerusakan akibat serangan itu, menurut beberapa laporan.***