Catatan Denny JA: Di Balik Buku Demokrasi dengan Rekor Terbanyak 221 Penulis
- Minggu, 29 Desember 2024 06:01 WIB
Pendekatan ini dipandang sebagai kontribusi signifikan Jokowi dalam memperkuat fondasi demokrasi .
Dua esai ini mencerminkan kompleksitas pandangan terhadap Jokowi, mencakup apresiasi atas inovasi teknologinya, tetapi juga kritik tajam terhadap masalah struktural dalam demokrasinya.
Kapal Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA sempat terombang-ambing saat itu.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Kutukan yang Diwariskan Turun Temurun
Namun, akhirnya semua berakhir indah. Petisi penulis yang diinisiasi oleh aktivis penulis SATUPENA ikut berkontribusi, sekecil apa pun, atas dibatalkannya RUU yang “melawan” putusan MK soal pilkada.
Sementara para penulis yang menolak petisi dan membuat buku juga mencetak rekor yang sulit dipecahkan: satu buku dengan satu tema, dengan 221 penulis, dalam bentuk esai, cerpen, puisi, dan puisi esai sekaligus.
Begitu banyaknya tulisan yang masuk, diperlukan pula banyak editor. Tak tanggung- tanggung empat editor dari Perkumpulan Penulis Satupena ditunjuk untuk mengawal buku ini: Satrio Arismunandar, Dhenok Kristianti, Jonminofri Nazir, dan Elza Peldi Taher.
Maka lahirlah buku ini: “Suara Penulis Soal Demokrasi dan Pemilu 2024.” Ia tak hanya sebuah buku. Ia juga dokumen sebuah zaman. ***
Jakarta, 28 Desember 2024
Link untuk membaca buku ini:
https://drive.google.com/file/d/1kw-bhhh892NAIlNzy7574VsrAYyu6sBE/view?usp=drivesdk