Pemerintah Indonesia Kirim 50,5 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Vanuatu
- Penulis : Maulana
- Sabtu, 28 Desember 2024 08:45 WIB
"Kali ini ada 21 barang kebutuhan dasar pengungsi, sudah dikomunikasikan dengan Pemerintah Vanuatu, kemudian ada permintaan khusus perahu karet dan mesinnya. Total nilai bantuan logistik peralatan ini sejumlah lebih dari 11 miliyar rupiah," jelas Suharyanto.
Selain dukungan logistik peralatan, Pemerintah Indonesia melalui Kemenkes turut mengirimkan sejumlah obat-obatan dengan total berat 6,8 ton atau senilai 1,25 milyar rupiah. Paket obat-obatan tersebut terdiri dari Hygiene Kit, larvasida/pengendali jentik nyamuk, obat-obatan pelayanan dasar, obat malaria, alat penjernih air, dan emergency kit. Kemenkes juga mengirimkan 15 personil sebagai Emergency Medical Team (EMT) terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, perawat, dan apoteker yang akan menjalankan tugas kemanusiaan selama 30 hari di Vanuatu.
Rencananya, para delegasi beserta barang bantuan akan terbang ke Vanuatu dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia (PK-GNA) dengan nomor registrasi GIA-7380. Sementara itu, barang logistik akan diangkut menggunakan dua pesawat cargo Rimbun (PK-OTD) dan cargo BNN (PK-BBN). Rombongan dijadwalkan berangkat hari ini pukul 18.00 WIB melalui rute Jakarta-Jayapura-Vanuatu. Estimasi ketibaan rombongan di negara tujuan pada Sabtu, 28 Desember 2024 pukul 10.15 waktu setempat.
Baca Juga: Kemlu Sebut Tidak Ada WNI jadi Korban Gempa Vanuatu
"Sesampainya di Vanuatu, rombongan delegasi Indonesia sedianya akan diterima oleh Menteri Kesehatan dan Menteri Luar Negeri Vanuatu," ungkap Suharyanto.
Bantuan Vanuatu Keempat
Sama seperti Indonesia, Negara Republik Vanuatu juga terletak di kawasan cincin api Pasifik. Hal ini menjadikan Vanuatu sebagai salah satu wilayah yang rawan dan tinggi potensi risiko bencananya.
Baca Juga: 148 Warga Australia Dipulangkan dari Vanuatu Pascagempa
Dengan semangat kemanusiaan serta menekankan pentingnya hubungan persahabatan antar negara, Indonesia kerap mengirimkan bantuan kemanusiaan ketika negara sahabat ini dilanda bencana. BNPB mencatat, kali ini merupakan pengiriman bantuan kemanusiaan yang keempat untuk negara Vanuatu.
Bantuan kemanusiaan kepada Vanuatu pertama kali dikirimkan pada tahun 2015. Saat itu, negara yang terletak di sebelah timur Australia ini dilanda Angin Topan Pam. Angin topan yang diperkirakan berkecepatan 320km/jam itu meluluhlantakkan kota dan mengakibatkan 24 orang meninggal dunia.
Selanjutnya, pada bulan Mei tahun 2023, Pemerintah Indonesia mengirim bantuan kemanusiaan untuk Vanuatu dalam rangka percepatan penanganan dan pemulihan pascabencana siklon tropis Judy dan Kevin serta gempa bumi M 6,5. Bencana ini menyebabkan kerusakan infrastruktur, pencemaran sumber air, dan kerusakan jaringan telepon.
Pascabencana tersebut, selain pemberian dukungan bantuan logistik, Pemerintah turut merenovasi ruang VIP Bandara Internasional Bauefield, Port Vila, Vanuatu. Proyek renovasi bandara merupakan hibah sebesar 28M rupiah dari Pemerintah Republik Indonesia. Pekerjaan renovasi ini telah selesai dan diserahterimakan kepada Pemerintah Republik Vanuatu pada 17 Desember tahun lalu. ***