Puisi Denny JA: Ketika Anakku Kecanduan Internet
- Penulis : Maulana
- Minggu, 08 Desember 2024 06:51 WIB
Seperti bayangan yang bersembunyi di sudut pikirannya. Setiap kali ia melihat layar, Aku takut ia akan jatuh lagi ke jurang itu.
Internet tetap ada, seperti laut yang tak pernah kering, Namun David pulang, dengan langkah kecil menuju terang.
Malam ini, ia duduk di sebelahku. Tangannya menggenggam tanganku, hangat, nyata. “Aku ingin belajar kembali, Bu,” katanya lirih.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Dana Abadi untuk Festival Tahunan Puisi Esai
Dan aku tahu, masih ada harapan. Di ujung cahaya layar yang perlahan meredup, ada dunia yang menanti, memeluknya kembali.
David menjadi cermin. Kita semua kini pelaut dalam badai digital. Ada yang selamat.
Ada yang tenggelam.
Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Kabarkan Kisah Bunga yang Dipanah
Kupeluk David, anakku. Kukecup keningnya. Kuhembuskan doa, agar ia kembali, kembali memeluk hidup yang nyata.
“Aku merindukan tawa kecilmu, nak, seperti hujan pertama yang menyentuh tanah kering.
Kemarin kau tenggelam dalam layar, seperti ikan yang lupa bahwa lautnya adalah rumah.”**
Baca Juga: Puisi Denny JA: Mereka Tak Terima Keyakinan yang Diberi Orang Tuaku
Jakarta, 7 Desember 2024