DECEMBER 9, 2022
International

Jumlah Korban Tewas Akibat Banjir di Spanyol Meningkat Menjadi 158, Termasuk Bencana Badai Terburuk di Eropa

image
Banjir di Spanyol. /ANTARA

COSMOABC. COM - Jumlah korban tewas akibat banjir bandang yang dahsyat di Spanyol timur naik menjadi 158 pada Kamis, dan tim penyelamat masih mencari mereka yang hilang dalam apa yang dapat menjadi bencana terkait badai terburuk di Eropa dalam lebih dari lima dekade.

"Totalnya ada 158 orang dan masih ada puluhan orang lagi yang hilang," kata Angel Victor Torres, menteri yang bertanggung jawab atas kerja sama dengan daerah-daerah di Spanyol, dalam konferensi pers.

Hujan yang turun selama satu tahun turun dalam waktu delapan jam di beberapa wilayah Valencia pada hari Selasa.

Baca Juga: 51 Orang Tewas Akibat Banjir Besar di Spanyol

Tragedi ini merupakan bencana banjir terburuk yang pernah terjadi di Spanyol dalam sejarah modern, dan para ahli meteorologi mengatakan perubahan iklim akibat ulah manusia membuat peristiwa cuaca ekstrem seperti itu lebih sering terjadi dan lebih merusak.

Pada tahun 2021, sedikitnya 185 orang tewas akibat banjir besar di Jerman. Sebelumnya, 209 orang tewas di Rumania pada tahun 1970 dan banjir di Portugal pada tahun 1967 menewaskan hampir 500 orang.

Tim penyelamat pada hari Kamis menemukan mayat delapan orang, termasuk seorang polisi setempat, yang terjebak di sebuah garasi di pinggiran kota Valencia, kata Wali Kota Maria Jose Catala kepada wartawan.

Di lingkungan yang sama di La Torre, katanya, seorang wanita berusia 45 tahun juga ditemukan tewas di rumahnya.

Ribuan orang yang membawa tas atau mendorong troli belanja terlihat pada hari Kamis menyeberangi jembatan penyeberangan pejalan kaki di atas Sungai Turia dari La Torre ke pusat kota Valencia untuk membeli kebutuhan pokok seperti tisu toilet dan air.

Politisi oposisi menuduh pemerintah pusat di Madrid bertindak terlalu lambat untuk memperingatkan warga dan mengirim tim penyelamat, yang mendorong Kementerian Dalam Negeri untuk mengatakan otoritas daerah bertanggung jawab atas tindakan perlindungan sipil.

"Orang-orang itu tidak akan meninggal jika mereka diperingatkan sebelumnya," kata Laura Villaescusa, tetangga dan manajer supermarket setempat, kepada Reuters.

Maribel Albalat, wali kota kota Paiporta di dekatnya, mengatakan warga tidak diperingatkan akan bahaya banjir yang akan segera terjadi. Ia mengatakan 62 orang telah meninggal di kotanya. ***

Sumber: Reuters

Berita Terkait