Kavitha Tunggal Putri Terakhir Indonesia di 16 Besar Kejuaraan Junior
- Penulis : Maulana
- Rabu, 09 Oktober 2024 18:46 WIB
COSMOABC.COM - Kavitha Nadjwa Aulia menjadi wakil tunggal putri terakhir bagi Indonesia pada babak 16 besar Kejuaraan Dunia Junior 2024 nomor perorangan.
Adapun Kavitha menang atas Anja Blazina dari Slovenia dengan straight game 21-15, 21-17 pada babak 32 besar yang digelar di Nanchang International Sports Center Gymnasium, China, Rabu.
"Bersyukur bisa memenangkan pertandingan hari ini walau dengan kondisi yang tidak fit. Saya merasakan ada sakit di kaki saya tapi tadi mencoba tidak memikirkan itu dan berjuang saja, all out,” kata Kavitha dikutip dari keterangan resmi PP PBSI.
Baca Juga: Antusias pecinta bulu tangkis sangat meriah: Terlihat di hari pertama Indonesia Open 2023
“Pemain Eropa punya daya juang yang bagus, tidak mudah juga saya bisa mendapatkan poin dari lawan,” ujarnya menambahkan.
Di babak 16 besar, Kavitha akan menghadapi wakil tuan rumah Yuan An Qi. Fokus mengurangi kesalahan sendiri menjadi hal yang bakal diperhatikannya.
“Saya harus mengurangi kesalahan-kesalahan sendiri. Harus lebih fokus karena lawan besok sangat ulet,” kata Kavitha.
“Untuk kondisi kaki saya, setelah ini akan diperiksa dan difisioterapi, semoga besok sudah membaik,” ujarnya menambahkan.
Di sisi lain, mimpi Mutiara Ayu Puspitasari untuk mendapatkan medali di Kejuaraan Dunia Junior terakhirnya harus kandas setelah terhenti di babak 32 besar Kejuaraan Dunia Junior 2024 di tangan tunggal putri Jepang Niina Matsua, 10-21, 19-21.
“Pastinya kecewa dengan hasil ini,” ungkap Mutiara.
Mutiara mengaku tertekan sejak awal laga, dia baru bisa menemukan ritme saat sudah tertinggal jauh di gim kedua. Itu yang membuatnya kesulitan untuk mengejar dan membalikkan keadaan.
Selain itu, lawan tampak lebih siap dibandingkan pertemuan pertama di Kejuaraan Asia Junior tahun lalu dimana Mutiara berhasil memenangkan pertandingan.
“Memang dari pertama bermain sudah cukup tertekan dari apa yang lawan tunjukkan. Dia juga lebih siap hari ini dan karena sudah pernah bertemu jadi dia sudah tahu gaya bermain saya,” kata Mutiara.
LDi gim kedua ketika jarak poinnya sudah terlampau jauh, saya malah tidak banyak berpikir mau main seperti apa dan itu membuat saya banyak mendapat poin. Di awal jujur saya banyak berpikir mau main seperti apa malah menjadi bumerang,” imbuhnya.
Mutiara menambahkan bahwa dia memang tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik di kala harapan tertuju padanya.
“Ini Kejuaraan Dunia Junior terakhir saya, pastinya mau hasil terbaik. Tapi saya memang tidak bisa keluar dari bebannya, saya tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik,” kata Mutiara. ***