Dua Atlet Para Panahan Indonesia Melaju ke Perempat Final
- Penulis : Maulana
- Sabtu, 31 Agustus 2024 18:42 WIB

"Memang begitulah dinamika cabang olahraga para panahan, semua di luar prediksi. Audi sempat tertinggal tujuh poin, tetapi kemudian bisa mengejar karena kita kasih motivasi terus, harus bangkit karena pertandingan belum selesai dan pada akhirnya terbukti Audi bisa unggul," kata Idya Putra Harjianto dalam keterangan resmi Komite Paralimpiade Indonesia (NPC) yang diterima di Jakarta.
Kesuksesan Audi diikuti rekan senegaranya, Ken Swagumilang yang turun pada nomor pertandingan individu compound putra. Ken sukses menumbangkan wakil Australia, Patrick French, dengan skor tipis 140-138.
Pertandingan ini juga tidak kalah dramatis dari duel Audi melawan Sarah. Ken sempat tertinggal 110-113 hingga seri keempat.
Baca Juga: Olimpiade Paris 2024: Atlet Panahan Indonesia Diananda Choirunisa Kalahkan Wakil Amerika Serikat
Ken membalikkan situasi setelah tiga busurnya mencatatkan 30 poin alias poin sempurna pada seri kelima. Sementara Patrick French justru kehilangan fokus dengan hanya mendapatkan 25 poin.
Idya Putra menyebut Ken sempat kesulitan karena hujan lebat yang mengguyur venue Invalides. Dia menyebut kemenangan ini menjadi pelajaran berharga menuju pertandingan selanjutnya.
"Ken kesusahan untuk membidik karena ada tetesan air hujan di scope-nya, namun Ken kemudian bisa come back di seri berikutnya dan memenangkan pertandingan ini," jelas Idya Putra.
Sementara itu, Ken Swagumilang menyebut timnya sudah mendapat informasi tentang potensi hujan saat pertandingan, tetapi tidak menyangka akan turun dengan deras. Strategi dari tim pelatih pada akhirnya ikut menentukan hasil akhir.
"Saya dengarkan arahan dari pelatih dan mulai memberanikan diri karena itu benar-benar spekulasi. Kita tidak tahu anak panahnya akan kena berapa kali tetes air dan berat anak panah itu jadi berapa," tutur Ken.
Ken pada akhirnya bersyukur tim para panahan Indonesia diberangkatkan lebih awal ke Paris. Adaptasi yang dilakukan sejak 5 Agustus lalu membuatnya lebih nyaman saat pertandingan.
"Itu salah satu hal positifnya karena selama pertandingan saya tidak merasa kedinginan walaupun mungkin suhunya antara 19 atau 20 derajat," ucap Ken.