Beberapa Negara Kecam Israel! Rencana Israel Bangun Sinagog di Masjid Al-Aqsa
- Penulis : Maulana
- Rabu, 28 Agustus 2024 07:05 WIB
COSMOABC.COM – Pemerintah Israel Ben-Gvir mendapat kecaman dari berbagai pihak, terutama dari Palestina.
Ben-Gvir mengumumkan rencana pembangunan sinagog (rumah ibadah umat Yahudi) di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem.
Langkah ini dianggap oleh kerajaan Saudi sebagai tindakan provokatif yang semakin memperkeruh hubungan antara Israel dan Palestina. Para pejabat Israel juga sudah melakukan pelanggaran hukum Internasional.
Baca Juga: Hizbullah Lancarkan 13 Serangan Intens Terhadap Israel
Komplek masjid Al-Aqsa merupakan kawasan suci bagi tiga umat beragama, yakni Islam, Yahudi, dan Kristen.
Masjid Al-Aqsa merupakan situs paling suci (Temple Mount) ketiga dalam Islam. Tindakan Israel untuk membangun sinagog di dalam kawasan yang sangat sensitif ini dipandang sebagai upaya untu mengklaim lebih banyak wilayah di dalam kompleks tersebut.
Beberapa negara termasuk Saudi Arab mengeluarkan pernyataan kecaman terhadap Israel. Dengan menekankan pentingnya menjaga status quo di situs suci tersebut untuk menghindari ketegangan berlanjut.
Baca Juga: Israel-Hizbullah Memanas, AS Siagakan Dua Kapal Induk di Timteng
Namun, di sisi lain pemerintah Israel membela keputusannya dengan alasan pembangunan sinagog ini untuk memfsilitasi kebebasan beragama bagi semua umat di Yerusalem.
Pernyataan ini tidak dibenarkan oleh berbagai negara atau umat Muslim di dunia, bahwa tindakan pemerintah Israel adalah upaya yang lebih besar untuk mengubah karakteristik kota Yerusalem dan menggantikan tempat-tempat suci Islam dengan simbol-simbol Yahudi.
Otoritas Palestina dan lembaga-lembaga terkait meminta agar PBB dan negara-negara besar untuk memberikan tekanan kepada Israel untuk menghentikan pembangunan sinaog ini yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap resolusi Internasional yang mengatur Yerusalem.
Pembangunan sinagog di kompleks Masjid Al-Aqsa bukan hanya menjadi isu lokal, tetapi memengaruhi juga hubungan Internasional dan stabilitas kawasan.***
Penulis: Amelia Zulfa Nabillah
Sumber: ANTARA