Ni Nengah Widiasih, Perjuangan Menuju Medali Paralimpiade Ketiga
- Penulis : Maulana
- Senin, 26 Agustus 2024 18:55 WIB
COSMOABC.COM - Ni Nengah Widiasih, atlet para angkat berat dengan prestasi berbagai medali, kembali menguatkan tekadnya untuk meraih medali ketiga di ajang Paralimpiade.
Di tengah rasa sakit akibat cedera bahu yang dialaminya, Widiasih tidak pernah mundur dari perjuangannya. Ia terus melatih diri, mendorong batas kemampuannya demi satu tujuan: membawa pulang medali ketiganya di ajang Paralimpiade 2024. Mimpinya yang lebih tinggi, kepingan medali itu berwarna emas.
Perjalanan Ni Nengah Widiasih menuju ke puncak dunia para angkat berat tidaklah mudah. Diagnosis polio di masa kecil membuatnya kehilangan kemampuan untuk menggunakan kedua kakinya, namun hal ini tidak menghentikannya untuk bekerja keras.
Baca Juga: Bikin Bangga! Lifter Indonesia Ricko Saputra Mendapatkan 2 Medali Emas di Grand Prix IWF 2023
Berawal dari keinginan sederhana untuk mendapatkan es krim yang dijanjikan sang kakak, Widiasih mulai mengenal angkat berat ketika masih duduk di bangku sekolah dasar. Di bawah bimbingan kakaknya, ia mulai melatih diri dengan tekun dan disiplin.
Keputusan untuk terjun ke dunia angkat berat menjadi titik balik dalam hidupnya. Tidak hanya mengubah hidupnya secara fisik, tetapi juga memberikan Widiasih tujuan dan arah yang jelas.
"Angkat berat telah banyak mengubah hidup saya. Jika saya tidak melakukan angkat berat, mungkin saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan," ujarnya.
Baca Juga: Olimpiade Paris 2024: Atlet Panahan Indonesia Diananda Choirunisa Kalahkan Wakil Amerika Serikat
Dengan dedikasi yang tinggi dan semangat pantang menyerah, Widiasih berhasil mencapai puncak kariernya di panggung Paralimpiade. Medali perunggu yang diraihnya di Rio de Janeiro pada 2016 menjadi awal dari prestasi gemilangnya. Tidak berhenti di situ, Widiasih terus mengasah kemampuannya dan akhirnya berhasil meraih medali perak di Tokyo pada 2020.
Pads kejuaraan Pattaya 2024 Para Powerlifting World Cup di Pattaya, Thailand, Widiasih meraih satu emas dan satu perak. Prestasi itulah yang memberikannya tiket Paralimpiade Paris 2024.
Pada 2023, Widiasih juga berkalung medali perak di ajang Asian Para Games Hangzhou China, dan dua emas di kejuaraan ASEAN Para Games Phnom Penh Kamboja.
Keberhasilannya ini bukan bukan memberikan kebanggaan bagi dirinya sendiri, melainkan juga bagi Indonesia. Di tengah keterbatasan fisik yang dimilikinya, Widiasih berhasil menunjukkan bahwa semangat dan kerja keras dapat mengalahkan segala keterbatasan.
Kini, pada usianya yang ke-31 tahun, Widiasih memiliki target baru: meraih medali emas di Paris. Namun, perjuangan menuju impian ini tidaklah mudah. Cedera bahu yang dialaminya menjadi tantangan tersendiri dalam persiapannya.
Meskipun demikian, Widiasih tetap optimistis dan bertekad untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia.
"Paris tidak mudah bagi saya (karena cedera), tetapi saya akan berusaha sekuat tenaga," katanya.
"Saya akan melakukan yang terbaik untuk Indonesia, untuk keluarga saya," ujarnya lagi. ***