DECEMBER 9, 2022
International

Inggris Setop Penerbitan Lisensi Ekspor Senjata Baru ke Israel saat Timur Tengah Memanas 

image
Ilustrasi senjata perang (ANTARA)

COSMOABC.COM - Pemerintah Inggris menyetop alias menangguhkan penerbitan lisensi baru untuk ekspor senjata ke Israel di tengah ketegangan di Timur Tengah, menurut laporan The Guardian pada Selasa.

Pada Juni, The Guardian melaporkan bahwa London telah mengeluarkan lebih dari 100 lisensi ekspor untuk senjata dan barang-barang dengan penggunaan ganda ke Israel sejak 7 Oktober 2023.

Proses penerbitan lisensi baru telah ditangguhkan menunggu hasil tinjauan pemerintah, menurut laporan tersebut.

Baca Juga: Timur Tengah Memanas, Warga Amerika Serikat Diminta segera Pergi dari Lebanon

Tinjauan itu bertujuan untuk menilai tuduhan terbaru bahwa Israel melanggar hukum humaniter internasional di Jalur Gaza.

Pihak berwenang Inggris dilaporkan mencoba membedakan antara senjata yang dipasok ke Israel untuk tujuan defensif dan ofensif.

Proses ini memakan waktu lama karena pihak berwenang harus memastikan bahwa setiap keputusan untuk menangguhkan pengiriman senjata yang sah secara hukum dan mematuhi undang-undang lisensi ekspor senjata, kata The Guardian.

Baca Juga: Joe Biden Berharap Iran Redam Ketegangan di Timur Tengah

Seorang juru bicara Departemen Bisnis dan Perdagangan Inggris membantah tuduhan tersebut.

"Tidak ada perubahan dalam pendekatan kami terhadap lisensi ekspor ke Israel. Kami terus meninjau aplikasi lisensi ekspor berdasarkan kriteria lisensi ekspor strategis secara kasus per kasus," kata mereka kepada surat kabar tersebut.

Pada Mei, mantan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan bahwa London tidak berencana untuk menghentikan pasokan senjata ke Israel.

Baca Juga: Menteri Luar Negeri G7 Khawatir atas Meningkatnya Ketegangan di Timur Tengah

Anggota parlemen dari Partai Buruh Inggris Fabian Hamilton mengatakan bahwa negara tersebut akan menghentikan penjualan senjata ke Israel dan Arab Saudi jika Partai Buruh memenangi pemilihan umum.***

Sumber: The Guardian, ANTARA

Berita Terkait