60 Roket Lebanon Hantam Israel Usai Pembunuhan Komandan Tinggi Hizbullah
- Penulis : Maulana
- Jumat, 02 Agustus 2024 23:55 WIB
COSMOABC.COM - Setidaknya 60 roket diluncurkan dari Lebanon selatan ke Israel utara pada Kamis malam, serangan pertama yang dilakukan sejak Israel membunuh komandan tinggi Hizbullah Fuad Shukr awal pekan ini di Beirut.
Lembaga penyiaran publik Israel, KAN, melaporkan bahwa roket tersebut diluncurkan ke arah daerah Galilea Barat, dengan 15 di antaranya berhasil dicegat di udara.
Pernyataan dari militer Israel mengatakan bahwa lima proyektil melintas dari Lebanon ke Israel, beberapa di antaranya berhasil dicegat, dan sisanya jatuh di ruang terbuka.
Tidak ada korban luka yang dilaporkan dalam serangan itu.
Hingga berita ini dibuat Hizbullah belum mengomentari tentang serangan tersebut.
Sebelumnya, Radio Angkatan Darat Israel mengonfirmasi peluncuran menuju wilayah Galilea Barat.
Setidaknya tujuh orang, termasuk dua anak-anak, tewas dalam serangan udara ke Beirut yang menewaskan Shukr pada Selasa, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Israel menuduh Shukr atas serangan rudal pada Sabtu yang menewaskan 12 orang di kota Druze Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, meskipun Hizbullah membantah bertanggung jawab atas serangan itu.
Pembunuhan Shukr diikuti oleh pembunuhan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh di ibu kota Iran, Teheran, Rabu dini hari dalam sebuah serangan yang dituduhkan kepada Israel. Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah bertanggung jawab.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah berjanji akan memberikan “tanggapan nyata” terhadap serangan yang menewaskan Shukr.
"Kami merencanakan tanggapan yang nyata dan penuh perhitungan, bukan sekadar tanggapan simbolis," kata Nasrallah dalam pidato yang disiarkan di televisi selama pemakaman Shukr.
“Hizbullah akan melanjutkan operasi militer rutinnya terhadap Israel pada Jumat, tidak terkait dengan tanggapan terhadap pembunuhan Shukr,” imbuh dia.
Kekhawatiran akan terjadinya perang besar-besaran antara Israel dan kelompok perlawanan Lebanon berkembang di tengah pertukaran tembakan lintas perbatasan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.
Eskalasi ini terjadi dengan latar belakang serangan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 39.500 orang sejak Oktober lalu.***